Romadani, Saputra (2020) Gending Usang. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (234kB) |
|
Text
SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) | Request a copy |
|
Text
JURNAL.pdf Download (1MB) |
|
Video
Romadani Saputra - Gending Usang.MP4 Restricted to Repository staff only Download (790MB) | Request a copy |
Abstract
Karya tari berjudul “Gending Usang” merupakan sebuah bentuk respon dari penata terhadap berkembangnya isu pemusnahan tari Gending Sriwijaya pada tahun 2017 lalu. Tari Gending Sriwijaya adalah salah satu identitas budaya kota Palembang. Akan tetapi, pada tahun 2017 lalu berkembang sebuah perspektif terhadap tari Gending Sriwijaya yang menilai tarian ini tidak islami dan tidak sesuai dengan tradisi dan kebiasaan yang ada di kota Palembang saat sekarang yang mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam. Tari Gending Sriwijaya dinilai sebagai tarian yang bernuansakan Hindu-Buddha. Padahal, tari Gending Sriwijaya jika dijadikan sebagai cultural icon (ikon budaya) tidak bisa direduksi menjadi kebutuhan agama tertentu sebab kehadirannya memberikan dimensi toleransi bagi setiap pemeluk agama, sehingga penghapusan tari Gending Sriwijaya tidak dibenarkan dalam konteks kebudayaan. Dalam wujud melestarikan dan menjaga budaya daerah sendiri yaitu tari Gending Sriwijaya, karya tari Gending Usang lahir dari rasa takut akan kehilangan aset budaya yang telah lama hadir tersebut. Dipilih delapan penari putri yaitu tujuh penari putri sebagai penari inti yang meminjam konsep penari ganjil pada tari Gending Sriwijaya. Serta, satu penari putri yang menyimbolkan budaya Islam. Gerak yang digunakan bersumber dari tari Gending Sriwijaya dan Gerak Melayu Palembang (Dana dan Kincat Zapin Arab Palembang). Busana dalam koreografi ini menggunakan bahan Songket dan Jumputan Palembang dengan pilihan warna lebih pada warna merah, emas, dan hijau. Musik tari diformat dalam bentuk rekaman dengan menyesuaikan suasana peradegan yaitu musik bernuansa Hindu-Buddha dan Melayu Islami. Karya tari ini dibagi menjadi enam adegan. Dramatik tari memvisualkan tentang penyingkiran budaya diambil dari esensi terhadap fenomena permasalahan yang terjadi pada tari Gending Sriwijaya tersebut. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati kepada para penikmat agar dapat memposisikan diri secara tepat dalam melihat fenomena tersebut sehingga muncul rasa kesadaran untuk berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan budaya tanah Sriwijaya yaitu Tari Gending Sriwijaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | KODEPRODI91231#SENI TARI | ||||
Uncontrolled Keywords: | Karya tari, Gending Sriwijaya | ||||
Subjects: | Tari > Penciptaan Tari | ||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan) | ||||
Depositing User: | isti IS suratmi | ||||
Date Deposited: | 24 Nov 2020 07:07 | ||||
Last Modified: | 24 Nov 2020 07:07 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/7155 |
Actions (login required)
View Item |