Penyutradaraan Film Fiksi "Pergi Menghias Bapak"Dengan Gaya Realisme Magis

Akbar, Agge (2021) Penyutradaraan Film Fiksi "Pergi Menghias Bapak"Dengan Gaya Realisme Magis. Skripsi thesis, Institut Seni indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Agge Akbar_2021_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB) | Request a copy
[img] Text
Agge Akbar_2021_BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Agge Akbar_2021_BAB PENUTUP.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Agge Akbar_2021_LAMPIRAN 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (203kB) | Request a copy
[img] Text
Agge Akbar_2021_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (277kB) | Request a copy
[img] Text
Agge Akbar_2021_NASKAH PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (765kB) | Request a copy
[img] Video
sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found

Download (0B)
Official URL: https://youtu.be/rHmwNY38NYg

Abstract

Fenomena patriarki yang mengakar dan kekerasan yang dialami perempuan baik fisik maupun psikis masih berbanding lurus; membuat gerah. Hal ini kemudian menjadi keresahan yang memunculkan reaksi. Bentuk reaksi tersebut adalah penggarapan film fiksi “Pergi Menghias Bapak” yang diproduksi dari naskah dengan judul yang sama, Pergi Menghias Bapak. Dengan latar belakang hubungan yang tidak baik antara Anak Laki dan Bapak. Hal ini lantaran Bapak memperlakukan Ibu dengan buruk, namun Ibu masih merawat dan mengasihi Bapak, tentu anomali ini tidak dapat dimengerti oleh Anak Laki. Secara utuh, film “Pergi Menghias Bapak” menceritakan bagaimana hubungan dua arah sebuah keluarga, Ibu – Anak Laki, Ibu – Bapak, dan Bapak – Ibu. Namun ketika digeser sedikit perspektifnya, kita bisa melihat realita jerat patriarki yang mengakar dalam masyarakat. Guna mendapatkan porsi yang lebih untuk mengemas dan mengarahkan kemana film akan dibawa, sutradara dipilih sebagai posisi yang tepat untuk mengolah film. Hal ini dikarenakan sutradara memiliki otoritas untuk menginterpretasikan dan menerjemahkan naskah. Film “Pergi Menghias Bapak” dengan naskah yang nyata dan dekat, diinterpretasikan sutradara menjadi sebuah realisme yang magis. Realisme Magis pun dipilih sebagai gaya penyutradaraan. Gaya ini berusaha mengemas fenomena yang bisa saja sangat dekat atau sangat jauh dengan realita yang ada. Gaya tersebut dinilai tepat untuk „bermainmain‟ dengan hal yang nyata dan tidak nyata. Lima unsur realisme magis yaitu irreducible elements, phenomenal worlds, unsetlling doubts, merging realms, dan disruption time, space, and identity akan dimunculkan dalam setiap adegan. Pun tidak luput memperhatikan hal-hal yang menjadi bagian dalam film seperti pendalaman peran aktor, shot yang diambil, pencahayaan, dan mise en scene yang akan membungkus film menjadi kesatuan yang padu.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Akbar, Aggenim1310064132
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorR., Alexandri Luthfinidn0012095811
ContributorRetnowati, Dyah Arumnidn0030047102
Department: KODEPRODI91261#FILMDANTELEVISI
Uncontrolled Keywords: Film, Penyutradaraan, Realisme Magis
Subjects: Audio Visual
Televisi > Televisi
Divisions: Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi
Depositing User: Agge Akbar
Date Deposited: 11 Feb 2021 00:49
Last Modified: 11 Feb 2021 00:49
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/7394

Actions (login required)

View Item View Item