Sumelang, Mailani (2021) Analisis Akting Peserta Tingkat I Kelas Akting Salihara 2019 Dalam Pementasan Jakarta Setelah 18:00. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
MAILANI SUMELANG_2021_NASKAH FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
MAILANI SUMELANG_2021_BAB I.pdf Download (585kB) |
|
Text
MAILANI SUMELANG_2021_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (590kB) | Request a copy |
|
Text
MAILANI SUMELANG_2021_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
MAILANI SUMELANG_2021_BAB IV.pdf Download (282kB) |
|
Text
MAILANI SUMELANG_2021_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
MAILANI SUMELANG_2021_NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (74kB) |
|
Text
MAILANI SUMELANG_2021_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (25kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akting para peserta program kelas akting Salihara 2019 khususnya akting Carya Maharja dalam pementasan yang berjudul Jakarta Setelah 18:00 setelah mengikuti program kelas akting Salihara 2019 selama tiga bulan. Analisis Akting Peserta Tingkat I Program Kelas Akting Salihara 2019. Pada Pementasan Jakarta Setelah 18:00 menggunakan pendekatan The System Stanislavsky. The System Stanislavsky digunakan untuk menguraikan akting para peserta kelas akting Salihara 2019 dan membedah capaian akting Carya Maharja dalam pementasan Jakarta Setelah 18:00. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode penelitan deskriptif dipilih karena mampu menjabarkan dengan objektif peristiwa yang terjadi selama penelitan berlangsung. Sebagai penunjang data penelitian, peneliti mengunakan teknik observasi, wawancara dan pengumpulan dokumentasi. Peneliti juga melakukan transkrip pertunjukan guna pembaca dapat mengetahui dan memahami peristiwa yang terjadi saat pertunjukan Jakarta Setelah 18:00 berlangsung. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa peserta tingkat I kelas akting Salihara 2019 mampu mencapai kemampuan akting dengan cara mereka masing-masing. Khusus Carya Maharja mampu mencapai motivasi, rasa yakin dan kebenaran serta intonasi jeda dengan maksimal. Ia dapat berperan dengan baik pada aktingnya di pementasan Jakarta Setelah 18:00. Carya mampu menyakinkan penonton dengan perannya melalui laku, pikiran dan emosi yang diaktualisasikan di dalam pentas. Ia juga mampu menjaga fokus dan intensitas perasaan, pikiran dan laku sepanjang pertunjukan. Tidak ada tendensi untuk mempertontonkan kemampuan berakting dalam peran yang dilakukan Carya. Ia dalam aktingnya begitu memikat perhatian penonton. Capaian terendah akting Carya Maharja dalam pementasan Jakarta setelah 18:00 adalah pada saat ia berpasangan dengan Thenesia melakukan panggilan telepon. Capaian maksimal akting Carya maharja ketika adegan ia menceritakan kondisinya yang mengidap schizophrenia. Ukuran untuk seseorang yang baru pertama kali berperan Carya mencapai titik maksimal dalam perannya. Kata kunci : akting, kelas akting Salihara, Carya Maharja, Stanislavsky. This research aims to analyze the acting of the participants in the 2019 Salihara class program, especially Carya Maharja's acting in a performance entitled Jakarta After 6:00 p.m after participating in the 2019 Salihara acting class program for three months. Acting Analysis of Level I Participants in the 2019 Salihara classroom program. At the performance Jakarta After 6 p.m using the approach System Stanislavsky. The System was Stanislavsky used to describe the acting of the participants of the 2019 Salihara class and to dissect Carya Maharja's acting achievements in the performance Jakarta After 18:00. The research method uses descriptive qualitative methods. The descriptive research method was chosen because it was able to objectively describe the events that occurred during the research. To support research data, researchers used observation, interview and documentation collection techniques. The researcher also performed a transcript of the show so that readers could find out and understand the events that occurred during the Jakarta After 18:00 performance. The results of the research revealed that Carya Maharja was able to achieve maximum motivation, confidence and truth as well as pause intonation. He can do well in his acting in the performance Jakarta After 6 p.m. Carya is able to convince the audience with her role through the actions, thoughts and emotions that are actualized on the stage. He is also able to maintain focus and intensity of feelings, thoughts and actions through out the show. There is no tendency to demonstrate acting skills in the roles Carya plays. In his acting, he captivated the audience's attention. The lowest performance of Carya Maharja's acting in aperformance Jakarta After 6 p.m was when he partnered Thenesia to make a phone call. The maximum performance of Carya Maharja's acting is when the scene tells of hercondition schizophrenia. The measure for someone who is playing Carya for the first time is reaching the maximum point in her role. Keywords: acting, Salihara class acting, Carya Maharja, Stanislavsky.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91251#SENI TEATER | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | akting, kelas akting Salihara, Carya Maharja, Stanislavsky acting, Salihara class acting, Carya Maharja, Stanislavsky | |||||||||
Subjects: | Teater > Pengkajian seni teater (dramaturgi) | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | |||||||||
Depositing User: | Mailani umelang | |||||||||
Date Deposited: | 18 Feb 2021 03:17 | |||||||||
Last Modified: | 18 Feb 2021 03:17 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/7629 |
Actions (login required)
View Item |