Alih Wahana Novel “Harimau! Harimau!” Karya Mochtar Lubis kedalam Skenario Film “Tujuh Pendamar” dengan Menggunakan Flashback sebagai Penguat Unsur Dramatik

Pramana, Kristian Surya (2021) Alih Wahana Novel “Harimau! Harimau!” Karya Mochtar Lubis kedalam Skenario Film “Tujuh Pendamar” dengan Menggunakan Flashback sebagai Penguat Unsur Dramatik. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia yogyakarta.

[img] Text
KRISTIAN SURYA PRAMANA_2021_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
KRISTIAN SURYA PRAMANA_2021_BAB I.pdf

Download (982kB)
[img] Text
KRISTIAN SURYA PRAMANA_2021_BAB PENUTUP.pdf

Download (339kB)
[img] Text
KRISTIAN SURYA PRAMANA_2021_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
KRISTIAN SURYA PRAMANA_2021_NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (563kB)
[img] Text
KRISTIAN_SURYA_PRAMANA_2021_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (145kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Dalam membuat sebuah karya seni, tidak jarang proses pembuatannya merupakan alih wahana dari karya seni lain, misalnya novel dialihwahanakan menjadi skenario. Skenario ‘Tujuh Pendamar” sendiri diadaptasi dari novel berjudul “Harimau! Harimau!” karya Mochtar Lubis. Mochtar Lubis sendiri merupakan jurnalis dan sastrawan yangn terkenal sering mengkritik rezim Orde Lama dan Orde Baru. Melalui novelnya yang berjudul “Harimau! Harimau!” beliau menyampaikan kritik terhadap situasi sosiopolitik saat itu, yakni masyarakat yang terlalu percaya dengan takhayul sehingga tertipu oleh pemimpin yang hanya bermodal kharisma tetapi sebetulnya tidak cakap. Unsur dramatik adalah unsur-unsur untuk melahirkan gerak dramatik pada cerita maupun pada pikiran penontonnya Ada beberapa jenis unsur dramatik, yaitu konflik, surprise, suspense, dan curiosity. Konflik adalah sebuah pertentangan dalam sebuah keadaan, biasanya karena tokoh tidak berhasil mendapatka keinginannya. Surprise artinya kejutan, muncul ketika jawaban yang muncul dalam film tidak di luar dugaan penonton. Suspense atau ketegangan muncul ketika penonton menanti sesuatu yang akan terjadi, berdebar-debar akan resiko yang hendak menimpa tokoh dalam menghadapi permasalahannya. Unsur-unsur tersebut dapat dicapai salah satunya dengan menciptakan flashback. Flashback dapat digunakan sebagai alat naratif untuk menunjukkan kejadian-kejadian yang lebih awal di dalam film, dan bersifat subyektif karena berasal dari memori seorang karakter. Subyektifitas dari flashback ini dapat menjadi potensi untuk memunculkan unsur-unsur dramatik tersebut di atas. Kata kunci: Skenario, Flashback, alih wahana

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Pramana, Kristian Suryanim1310678032
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorRetnowati, Dyah Arumnidn0030047102
ContributorMulyaningsih, Endangnidn0009026906
Department: KODEPRODI91261#FILMDANTELEVISI
Uncontrolled Keywords: Skenario, Flashback, alih wahana
Subjects: Televisi > Televisi
Divisions: Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi
Depositing User: Kristian Surya Pramana
Date Deposited: 17 Feb 2021 06:35
Last Modified: 17 Feb 2021 06:35
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/7657

Actions (login required)

View Item View Item