RINGKANG BINANGKIT

Heryadi, Dindin (2016) RINGKANG BINANGKIT. [Video]

	Video RINGKANG BINANGKIT.mp4 Download (25MB)
Preview	Image hqdefault.jpg Download (7kB) | Preview
	Video sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found Download (0B)

Abstract

Karya tari yang akan diciptakan terinspirasi dari lagu tradisi Sunda berjudul Waled. Lagu Waled merupakan lagu tradisi yang mempunyai karakter gagah. Lirik yang ada dalam lagu Waled bagi sebagian masyarakat Jawa Barat yang mayoritas menggunakan bahasa Sunda sulit untuk dipahami mengingat bahasa yang dipakai dalam lirik lagu tersebut menggunakan bahasa kaleran (wilayah utara Jawa Barat: Kuningan, Indramayu dan Cirebon). Lagu waled ini biasanya dipakai untuk mengiringi tari yang berkarakter gagah contoh tari Ponggawa (keurseus), dan tari Tumenggung (Topeng Cirebon). Bagi penulis hal inilah yang menjadi awal ketertarikan untuk menginterpretasikan kembali lagu Waled ke dalam sebuah karya tari yang akan menggabungkan rumpun tari Keurseus, Rakyat dan Jaipongan. Interpretasi lagu tersebut akan dikemas dengan mengangkat tema tentang sosok perempuan yang gigih dalam mengarungi kehidupan. Budaya Sunda memiliki pandangan yang positif terhadap perempuan. Hal ini bisa dilihat dari dua peribahasa Sunda yaitu “ Indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat “ (tiada keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan tanpa doa ibu dan bapak) dan ”indung nu ngakandung bapa nungayuga,” (tidak akan ada anak tanpa kasih sayang ibu dan bapak). Kedua peribahasa tersebut amat menghormati posisi indung atau ibu. Ibu diucapkan terlebih dahulu sebelum bapak. Konsep ini sangat mewakili semangat Islam yang diajarkan Nabi Muhammad tentang penghormatan kepada seorang ibu yang bahkan disebutkannya sampai tiga kali baru kepada seorang ayah. Hal ini memiliki korelasi makna dengan konsep Islam yang mengajarkan untuk menghormati ibu merupakan salah satu pintu menuju sorga. Ini berarti, seseorang tak dapat masuk sorga tanpa doa yang dipanjatkan ibunya.

Actions (login required)

View Item