Bentuk Penyajian Tabuhan Tala Balak Dan Fungsinya Bagi Masyarakat Lampung

Pharzon Nashiruddin, 8610067012 (1993) Bentuk Penyajian Tabuhan Tala Balak Dan Fungsinya Bagi Masyarakat Lampung. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Preview	Text BAB I.pdf Download (4MB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (1MB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tala Balak merupakan salah satu cabang seni yang ada di Propinsi Lampung. Walaupun di daerah ini terdapat dua kelompok etnis pendukung seni tradisi ini, yaitu masyarakat Lampung (asli) yang beradat Pepadun serta masyarakat Lampung yang beradat Saibatin namun antara kedua etnis ini tidaklah terdapat perbedaan yang mencolok mengenai musik tabuhannya, baik secara fisik tabuhan maupun fungsinya bagi masyarakat pendukungnya. Kalaupun ada, hal tersebut hanyalah terbatas pada bentuk pola garapan tabuhan serta penyebutan dari nama tabuhan yang masih berdasar pada sebutan dari masing-masing daerah di tempat tabuhan tersebut hidup dan berkembang. Secara umum tabuhan ini dapat dikatakan sebagai musik hiburan rakyat semata, naDun lebih daripada itu fungsi utama dari tabuhan ini bagi masyarakat pendukungnya adalah sebagai sarana penunjang dalam upacara adat daerah yang dipergelarkan. Peranan Tala Balak dalam upacara adat daerah Lampung amatlah besar sebab dalam proses upacara adat yang diadakan, tabuhan ini terlibat langsung dalam seluruh rangkaian acara yang digelar tersebut dari awal sampai akhir Secara umum bentuk fisik tabuhan ini hampir sama dengan musik-musik tabuhan rakyat (karawitan) yang tersebar di seluruh nusantara, misalnya Sunda, Jawa, Bali, Sumatra Barat, akan tetapi suara nada-nada yang dihasilkan dari tabuhan ini memiliki corak tersendiri yang berbeda dengan suara nada musik daerah tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu ketertarikan penulis untuk mendokumentasikannya ke dalam bentuk tulisan Dalam penulisan ini dipaparkan pula mengenai pola bentuk garapan tabuhan, Nada – nada yang terdapat dapam seperangkat tabuhan, peranan dari masing – masing instrumen tabuhan secara mandiri serta penotasian secara tradisi ( Pentatonis ) maupun berdasarkan cara barat ( diatonis ).

Actions (login required)

View Item