Analisis Koreografi Tari Setabek Di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

Sartika, Widya Yuli (2021) Analisis Koreografi Tari Setabek Di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Widya Yuli Sartika_2021_Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy
[img] Text
Widya Yuli Sartika_2021_Bab I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (998kB) | Request a copy
[img] Text
Widya Yuli Sartika_2021_Bab Penutup.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (397kB) | Request a copy
[img] Text
Widya Yuli Sartika_2021_Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (207kB) | Request a copy
[img] Text
Widya Yuli Sartika_2021_Surat Pengantar Publikasi Jurusan Tari.pdf

Download (201kB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Penelitian ini menganalisis koreografi tari Setabek di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Tari Setabek merupakan tari penyambutan tamu yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Tari ini ditarikan oleh 10 orang penari yang terdiri dari 1 orang penari utama (pembawa tepak), 2 orang penari dayang penabur bunga, 4 orang penari pengiring, 2 orang pembawa tombak (laki-laki), dan 1 orang pembawa payung (laki-laki). Secara terminologi kata Setabik berasal dari bahasa Melayu, yaitu tabik yang berarti hormat atau memberi penghormatan. Dikarenakan mayoritas suku di Kota Sekayu yaitu berasal dari suku Musi dengan ragam dialek “e” maka penyebutan tarian ini menjadi tari Setabek, dan bukan Setabik. Untuk menganalisis, dipakai pendekatan koreografi. Analisis pendekatan koreografi meliputi aspek bentuk, teknik, dan isi serta aspek tenaga, ruang dan waktu. Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Pemahaman analisis koreografi terdiri dari prinsip-prinsip kebentukan yang meliputi kebentukan, variasi, repetisi, transisi, rangkaian, dan klimaks. Struktur tari Setabek terdiri dari 3 bagian berdasarkan pola iringan, pola gerak, dan pola lantai, yaitu Jebo Maro (pembuka), Bedundai (inti), dan Karang Buri (penutup). Secara koreografis dapat disimpulkan bahwa ragam gerak yang spesifik pada tari Setabek adalah motif tabek dan motif lambaian, karena motif tersebut sering muncul atau dilakukan berulang kali dan juga sebagai motif penghubung antara gerakan yang satu dengan yang lainnya. Dari analisis struktur, tari Setabek memiliki 6 kalimat gerak dan 18 frase. Jumlah keseluruhan motif yang ada pada tari Setabek yaitu 128 motif yang terdiri atas 11 jenis motif dari 123 jumlah motif putri dan 5 jenis motif dari 5 jumlah motif laki-laki dengan 10 pola lantai yang digunakan. Dari struktur ini terlihat secara kebentukan bahwa tari Setabek merupakan tari yang bertemakan penyambutan tamu yang bisa dilihat dari gerakannya yang mencirikan penghormatan. Secara teknik gerak-gerak dalam tari Setabek ini memiliki kecendrungan bergerak sejajar dengan torso dan gerakan yang dilakukan juga tidak terlalu luas atau lebar, kebanyakan gerak yang dilakukan bergerak secara lemah lembut dan mengayun, serta hal tersebut juga didukung dengan musiknya yang sangat lembut dan mengalir. Secara isi tari Setabek merealisasikan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat Musi Banyuasin, hal tersebut terlihat dari segi kostum, properti, dan lain-lain. Kata Kunci: Setabek, Penghormatan, Musi Banyuasin

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Sartika, Widya Yulinim1711661011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorMartiara, Rinanidn0006036609
ContributorSugiyarti, MGnidn0005105606
Department: KODEPRODI191231#SENITARI
Uncontrolled Keywords: Setabek, Penghormatan, Musi Banyuasin
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: Widya Yuli Sartika
Date Deposited: 22 Aug 2021 01:08
Last Modified: 22 Aug 2021 01:08
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/9305

Actions (login required)

View Item View Item