Gending Jangkung Kuning Gaya Yogyakarta Ditinjau Dari Garap Sinden

SUNARTI, sn (1988) Gending Jangkung Kuning Gaya Yogyakarta Ditinjau Dari Garap Sinden. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Preview	Text 042-KT008718 Bab-1.pdf - Submitted Version Download (4MB) | Preview
	Text 042-KT008718 Bab-2.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text 042-KT008718 Bab-3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)
Preview	Text 042-KT008718 Bab-4.pdf - Submitted Version Download (1MB) | Preview
	Text Lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (18MB)

Abstract

Sinden uyon-uyon di Kraton Yogyakarta muncul sejak pemerintahan Sultan Hamengku Buwana ke VIII (1877-1921), sampai sekarang masih tetap hidup dan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Gending Jangkung Kuning laras pelog patet barang gaya Yogyakarta diciptakan pada tahun 1923 oleh Kangjeng Wiraguna, pada masa pemerintahan Sultan Hamangku Buwana ke VIII (1921-1939). Gending tersebut dipentaskan di Keraton Yogyakarta disajikan dalam bentuk uyon-uyon, yang nyinden Ki Bekel Langenjiwa. Dalam gending Jangkung Kuning gaya Yogyakarta terdapat 6 jenis sindenan, yaitu; isen-isen, srambahan, plesedan cengkok, gawan cengkok, gawan gending serta andhegan gawan. Sindenan gending Jangkung Kuning gaya Yogyakarta pada uyon-uyon (lirihan) disampaikan sampai irama III (irama wiled).

Actions (login required)

View Item