Perancangan iklan layanan masyarakat untuk mendukung biding Indonesia menuju tuan rumah piala dunia 2022

Kurniawan Yunianto, Ipung (2010) Perancangan iklan layanan masyarakat untuk mendukung biding Indonesia menuju tuan rumah piala dunia 2022. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (17MB)
	Text BAB V.pdf Download (2MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (122MB) | Request a copy
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Konsep Through .fhe Line dalam disiplin ilmu periklanan disebutkan sebagai suatu \ konsep media yang menggeser konsep perancangan periklanan konvensional yang selama ini dikenal yaitu Above The Line ( media Iini atas : iklan tv, iklan radio, poster, iklan media cetak, baliho) dan Below The Line (media lini bawah : event, direct mail, promo, expo, pameran) yang tidak sesuai dan kurang efektif lagi digunakan sebagai konsep untuk menyampaikan pesan kepada target audience. Dalam perancangan dan perencanaan iklan Iayanan masyarakat untuk mendukung biding Indonesia menuju tuan rumah piala dunia tahun 2022 dengan menggunakan unconventional media yang diterapkan di Malioboro Yogyakarta tahun 2010 ini penulis menerapkan konsep Through the Line yang difungsikan sebagai senjata untuk mengolah data yang kemudian di wujudkan menjadi pesan kreatif dan digunakan sebagai strategi untuk menyapaikan pesan kepada target audience. Dimana dalam konsep Through the Line terdapat Z strategi penempatan medianya yaitu unconventional media atau ambience media. Selama dalam proses perancangan ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa perancangan menggunakan konsep Through the Line temyata lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan dan lebih dapat diterima target audience baik sebagai branding ataupun reminding. Kelebihan konsep Through the Line ini terdapat pada suatu strateg1 penyampaian pesan yang menyesuaikan dengan kehidupan sehari hari target dalam menyampaikan pesan dengan mengolah pesan kreatif yang disesuaikan dengan menggunakan pendekatan khusus berupa bahasa target, dan kebiasaan target yang seolah-olah target merasa tidak sedang disisipi pesan iklan melainkan target dijadikan bagian dari pesan tersebut, sehingga target akan merasa nyaman dengan pesan yang disampaikan. Adapaun dalam perancangan ini penulis menemukan ketentuan wajib yang tidak dapat di langgar dalam disiplin konsep Through te Line, yaitu dalam proses pemanfaatan point yang akan dijadikan media penyampaian pesan diharuskan untuk tidak merubah fungsi, bentuk, posisi, warna, dan tidak merusak struktur setelah di manfaatkan sebagai media penyampaian pesan. Tersebut dikarenakan dalam prakteknya konsep Through the Line merupakan suatu bentuk komunikasi pesan kepada audience yang hanya memanfaatkan tanpilan visual titik singgung penyampaian pesan agar lebih dekat dengan target audience tanpa merubah esensi dari titik tersebut. Selain itu Kelebihan penyampaian pesan dengan menggunakan konsep Through the Line adalah adanya tahapan tahapan vital yang lebih efektif dalam merumuskan konsep kreatif dan sekaligus sebagai kunci untuk menyentuh target audience untuk langsung memahami pesan dan dipastikan frekuensi persinggungan dengan target audience lebih besar, tahapan tersebuh adalah consumer insight yang menekankan pada suatu hal yang merupakan titik puncak yang di idam-idamkan atau titik ketakutan mendasar target audience, selanjutnya consumer journey dan point of contact yang menekankan pada anaiisis untuk mengetahui media apa saja yang sering bersinggungan dengan target audience dalam kehidupan sehari-hari.

Actions (login required)

View Item