Aksesibilitas Siswa Tunadaksa Di Komplek SLB Negeri 3 Yogyakarta

P. Intania, Angela (2009) Aksesibilitas Siswa Tunadaksa Di Komplek SLB Negeri 3 Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (9MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (72MB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Memberikan fasilitas sekolah yang aksesibel merupakan visi dari SLB Negeri 3 Yogyakarta, salah satu SLB dari 57 SLB yang ada di Yogyakarta. SLB ini terdiri dari 4 jurusan, yaitu: jurusan A (tunanetra), jurusan B (tunarungu/tuli), jurusan C (tunagrahita), dan jurusan D (tunadaksa). Tunadaksa adalah cacat tubuh atau dengan kata lain memiliki keterbatasan fisik. Jurusan D adalah wadah bagi siswa tunadaksa sehingga dalam pergerakkannyaberkaitan erat dengan aksesibilitas (kemudahan dalam memasuki atau mempergunakan sesuatu). Menurut Weisman (1981) kemudahan bergerak yang diartikan sebagai aksesibilitas terkait secara sirkulasi dan visual. Aksesibilitas sudah terbangun di SLB negeri 3 Yogyakarta. Aksesibilitas tersebut dapat terlihat pada, interior ruang kelas, jalan penghubung, ramp, fasilitas terapi, sanggar, dan olah raga, tetapi keberadaannya masih dirasa kurang, karena banyak aksesibilitas yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa sehingga siswa tidak bisa mandiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aksesibilitas terkait secara sirkulasi dan visual yang ditimbulkan oleh perilaku siswa tunadaksa di SLB Negeri 3 Yogyakarta. Dengan mengacu pada jenis penelitian kualitatif dan menggunakan metode pendekatan deskriptif, diharapkan penelitian ini mampu menyajikan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu saat tertentu. Banyak ketidaksesuaian aksesibilitas di SLB negeri 3 Yogyakarta, seperti: jarak menuju suatu ruang yang cukup jauh, sirkulasi didalam kelas sempit, perabot yang kurang aksesibel, jalan yang tidak rata, maupun kemiringan ramp yang tajam. Ketidaksesuaian tersebut disiasati oleh siswa dengan mencari cara yang sesuai dengan kemampuan mereka. Cara tersebut dilihat dari perilaku mereka sehari-hari sebagai pengguna fasilitas, cara yang mereka timbulkan tersebut secara tidak langsung membentuk aksesibilitas baru, seperti: jauhnya jarak menuju kamar mandi jurusan D'membuat mereka mencari kamar mandi yang berjarak lebih dekat yaitu kamar mandi dari jurusan A, Ramp yang terlalu miring membuat mereka harus didorong oleh orang lain, sempitnya sirkulasi membuat para siswa saling bertoleransi bila memasuki kelas dengan cara antri bahkan mendorong perabot yang ada untuk memperluas sirkulasinya. Banyak ketidak sesuaian dari aksesibilitas yang ada di komplek SLB Negeri 3 Yogyakarta, baik secara sirkulasi maupun visual. Dengan aksesibilitas yang ada siswa mampu menyesuaikan dan menciptakan aksesibilitas yang baru sehingga mereka dapat beraktivitas disekolah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
P. Intania, Angelanim0411415023
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorPurwa, Hendronip131284654
ContributorSholahuddin, Muhammadnidn0019107005
Department: KODEPRODI90221#DESAIN INTERIOR
Uncontrolled Keywords: Aksesibilitas, siswa tunadaksa, SLB Negeri 3 Yogyakarta
Subjects: Disain > Disain Interior
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Interior
Depositing User: IH Nurcahyadi Nurcahyadi
Date Deposited: 29 May 2022 03:47
Last Modified: 29 May 2022 03:47
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11457

Actions (login required)

View Item View Item