"Waku"

Setiawan, Iwan (2022) "Waku". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Iwan Setiawan_2022_BAB I.pdf

Download (813kB)
[img] Text
Iwan Setiawan_2022_BAB IV PENUTUP.pdf

Download (320kB)
[img] Text
Iwan Setiawan_2022_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (11MB) | Request a copy
[img] Image
Iwan Setiawan_2022_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy
[img] Text
Iwan Setiawan_2022_SURAT PENGANTAR JURNAL JOGED.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (62kB) | Request a copy
[img] Text
Iwan Setiawan_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (134kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Karya tari Waku terinspirasi dari Lupe, jas hujan tradisional masyarakat Sambori suku Mbojo. Lupe berfungsi sebagai atribut dan alat pelindung diri dari hujan. Bentuk dan fungsi Lupe menjadi salah satu pemicu hadirnya ide dalam menggarap karya tari dengan bentuk koreografi tunggal wujud sajian tari video. Karya tari Waku diciptakan menggunakan tipe studi, ditarikan satu penari laki-laki, dan didukung dengan kelengkapan pendukung seperti musik, tata rias dan busana, properti, hingga teknik pengambilan gambar dengan bentuk sinematografi. Karya tari Waku menggunakan bentuk sajian Tari Video. Karya tari video Waku menggunakan dua tahapan proses penciptaan koreografi. Pertama, tahapan proses yang dikemukakan oleh Martono dalam buku Koreografi Lingkungan Revitalisasi Gaya Pemanggungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara, meliputi Sensasi Ketubuhan, Sensasi Emosi, Sensasi Imaji, dan Ritus Ekspresi. Tahapan proses kedua oleh Hadi dalam buku Bentuk-Teknik-Isi menyebutkan konsep Eksplorasi, Improvisasi, dan Pembentukan sebagai tahapan proses penciptaan. Perbendaharaan gerak pada karya ini merupakan gerak-gerak baru yang ditemukan melalui eksplorasi-improvisasi, menyesuaikan ketubuhan penata dengan besik tari kreasi. Penemuan motif gerak juga dengan memanfaatkan unsur gerak tari tradisi yaitu Taji Rima dan Taji Edi yang ada pada tari Mpa’a Manca tari tradisi Bima. Kemudian gerak-gerak tersebut dirangkai menjadi satuan bentuk koreografi tunggal. Penata sekaligus sebagai peraga tarian ini. Karya tari ini disajikan dalam bentuk video, sebagai bentuk kerja kolektif antara penata tari dan penata kamera sehingga menciptakan sebuah dokumentasi tari yang nantinya diharapkan akan menjadi sebuah bahan ajar dikemudian waktu. Bentuk kerja ini juga sebagai inovasi baru yang diterapkan oleh penata tari dalam menciptakan karya tari baru dengan visual video dalam bentuk teknik sinematografi. Tema pada karya tari ini mengarah pada pengembangan bentuk dan fungsi Lupe dan perwujudannya menghadirkan penggunaan Lupe oleh warga masyarakat Sambori. Lokasi pengambilan video di ruang alam Taman Wisata Pelataran Djoko Pekik, Kasongan, Yogyakarta. Karya ini terdiri dari tiga segmen yaitu, pertama “Pengenalan bentuk Lupe”, segmen kedua “Presentasi aktivitas masyarakat petani”, dan segmen ketiga menunjukkan hasil “Pengembangan motif gerak dan teknik perubahan busana tari”. Musik tari menggunakan format MIDI dengan durasi karya 8 menit 32 detik. Tata rias menggunakan rias korektif dan busana menggunakan celana pendek pada segmen satu dan dua, dan mengenakan celana panjang pada segmen ketiga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Setiawan, Iwannim1811732011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorSudewi, Ni Nyomannidn0015085806
ContributorSetyastuti, Setyastutinidn0017106405
Department: KODEPRODI91231#SENI TARI
Uncontrolled Keywords: Tari video, Waku, Lupe, Sambori.
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: Iwan setiawan
Date Deposited: 13 Aug 2022 05:56
Last Modified: 13 Aug 2022 05:56
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11889

Actions (login required)

View Item View Item