Silih Asih

Dewi, Saraswati (2022) Silih Asih. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Saraswati Dewi_2022_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text
Saraswati Dewi_2022_BAB I.pdf

Download (571kB)
[img] Text
Saraswati Dewi_2022_BAB PENUTUP.pdf

Download (199kB)
[img] Text
Saraswati Dewi_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (341kB)
[img] Text
Saraswati Dewi_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf

Download (200kB)
[img] Image
Saraswati Dewi_2022_LAMPIRAN 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (573kB) | Request a copy
[img] Text
Saraswati Dewi_2022_LAMPIRAN 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (68kB) | Request a copy
[img] Video
sh: 1: /usr/bin/youtube-dl: not found

Download (0B)
Official URL: https://youtu.be/bK23WFYe1iY?si=iWpmsb73KeDhNC4f

Abstract

Silih Asih berarti warna loro ditunggalake (disêlang-sêling) yang dalam Bahasa Indonesia berarti dua macam yang disatukan. Seperti Arimbi yang mempunyai dua wujud yang berbeda dalam satu tubuhnya. Karya ini merupakan ketertarikan dari penata tari yang mengangkat tema transformasi wujud yaitu karena ketulusan hati Arimbi mengejar cinta Bratasena yang menyebabkan Arimbi berubah wujud. Hal ini diinterpretasikan dengan memahami Inner beauty yaitu kecantikan dari dalam. Kekuatan kasat mata yang tidak terlihat secara fisik, energi tersebut menciptakan inner beauty yang bersumber pada hati yang tulus seperti halnya Arimbi yang mempunyai ketulusan hati. Karya ini digarap dengan tipe tari dramatik, dengan cara ungkap simbolis representasional. Penata tari menggunakan proses pengungkapan karya dengan rangsang visual. Koroegrafi ini ditarikan oleh tiga penari wanita dengan gerak yang berpijak pada tari klasik gaya Yogyakarta. Rias busana dengan rias korektif dan menggunakan topeng sebagai properti utama pada karya ini. Konsep musik menggunakan pola tradisi dipadukan dengan diatonis. Karya ini menggunakan tata panggung yang berbentuk Proscenium Stage. Tata panggung menggunakan setting topeng, frame dan trap. Dalam proses penciptaan penata tari menggunakan empat tahapan yaitu eksplorasi, improvisasi, komposisi, evaluasi. Karya ini dibagi menjadi lima bagian yaitu bagian awal memvisualkan dua wujud yang berbeda dalam satu raga Arimbi, bagian 1 ambisi Arimbi yang menginginkan cinta Bratasena, bagian 2 pra transformasi dan tranformasi wujud, bagian 3 menampakkan inner beauty dan outer beauty dan bagian akhir menampakkan kembali dua wujud yang berbeda dari Arimbi. Karya ini disajikan dengan genre tari video menggunakan teknik one shoot. Hasil karya ini penata tari mengharapkan bahwa sosok Arimbi sebaiknya perlu dijadikan sebagai teladan bagi para wanita untuk lebih memperhalus sikap dan budi pekerti daripada sekedar menonjolkan kelebihan fisik dan menyesali kekurangan diri. Tokoh Arimbi yang mengajarkan bahwa ketulusan hati lebih indah daripada perwujudan fisik yang barangkali sudah dilupakan oleh para wanita di era modern saat ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Dewi, Saraswatinim1811757011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorMartono, Hendronidn0027025902
ContributorDaruni, Daruninidn0016056001
Department: KODEPRODI91231#SENITARI
Uncontrolled Keywords: Silih Asih, Arimbi, Transformasi wujud
Subjects: Tari > Penciptaan Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Penciptaan)
Depositing User: Saraswati Dewi
Date Deposited: 09 Jan 2024 08:00
Last Modified: 14 Mar 2024 06:31
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/12146

Actions (login required)

View Item View Item