Aplikasi Bentuk Sidik Jari Tangan Manusia Dalam Karya Logam

Wahyudi, Rifki (2009) Aplikasi Bentuk Sidik Jari Tangan Manusia Dalam Karya Logam. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (37MB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Download (7MB)
	Text BAB V.pdf Download (1MB)

Abstract

Simbol dan bentuk menjadi unsur muatan penyederhanaan benda-benda yang begitu sering kita lihat di dalamnya. Tiap-tiap simbol dan bentuk mempunyai makna tersendiri bahkan dalam seni rupa. Penulis terinspirasi dengan bentuk sidik jari dalam menciptakan sebuah karya seni. Beberapa orang, khususnya etnis jawa percaya bahwa bentuk sidik jari dapat disimbolkan sebagai keadaan watak, sifat, karakter, bahkan disimbolkan sebagai pedoman dalam kehidupan manusia. Bentuk sidik jari dapat menyebabkan kesan-kesan tertentu yang termuat di dalamnya dan memiliki kekhasan tersendiri pada setiap individu, karena setiap manusia memiliki bentuk sidik jari yang berbeda-beda sebagai ciri setiap individu. Bentuk sidik jari yang melingkar sampai telapak tangan merupakan identitas seseorang. Jika diperhatikan bentuk sidik jari hampir menyerupai bentuk spiral, karena bentuk sidik jari diawali dari satu titik kemudian dilanjutkan melalui garis yang melingkar sampai beberapa tingkatan memenuhi telapak jari dan tangan. Garis tersebut tercipta tanpa kita sadari sejak kita masih dalam kandungan sampai kita meninggalkan dunia ini. Dengan timbulnya stimulus tersebut, penulis menciptakan karya seni dari bentuk sidik jari kemudian di respon dan dituangkan kedalam karya dengan menggunakan media logam, media yang digunakan menggunakan plat alumunium. Langk:ah awal pada penciptaan karya seni berupa tahap pembuatan disain, kemudian diaplikasikan pada media logam yang telah disiapkan, dalam proses pelaksanaan penulis sering melakukan perubahan dari desain sebelumnya, hal ini sering terjadi karena kadang momen estetik datang tiba-tiba yang mendorong penulis untuk merubah desain, diantaranya pernbahan pada disain bentuk global, penempatan motif dan perubahan pada ukuran motif. Teknik pengerjaan sangat dipengaruhi oleh sifat pada bahan yang digunakan (Alumunium), sehingga teknik yang digunakan adalah teknik etsa. Proses penggabungan bahan antara plat Alumunium dan Besi esser menggunakan teknik keling. Warna woodstain yang mendominasi pada karya dimaksudkan agar karakter logam tidak tertutup oleh cat warna dasar, warna yang digunakan adalah warna merah, hitam, kuning, coklat, dan biru. Finishing karya menggunakan clear gloss produk impra jenis PU, produk tersebut sering dipakai di luar ruangan, sehingga tahan terhadap cuaca, dan oksidasi diantaranya karat. Proses ini dilakukan sebagai akhir proses perwujudan dari sebuah karya.

Actions (login required)

View Item