Penerimaan Diri Dua Orang Kakak Beradik sebagai Penyandang Albino dalam Penyutradaraan Film Dokumenter Observasional "As The Hours Pass"

Khoirun Sirfefa, Jae (2024) Penerimaan Diri Dua Orang Kakak Beradik sebagai Penyandang Albino dalam Penyutradaraan Film Dokumenter Observasional "As The Hours Pass". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Jae Khoirun Sirfefa_2023_FULL TEKS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20MB) | Request a copy
[img] Text
Jae Khoirun Sirfefa_2023_BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Jae Khoirun Sirfefa_2023_BAB PENUTUP.pdf

Download (159kB)
[img] Text
Jae Khoirun Sirfefa_2023_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (615kB) | Request a copy
Official URL: https://youtu.be/g-RlqSf21Mw

Abstract

Film dokumenter As The Hours Pass merupakan film dokumenter observasional yang menceritakan tentang kehidupan dua orang kakak beradik penyandang albino yang telah menerima dan berdamai dengan diri mereka sendiri. Terlahir dengan fisik yang berbeda dari orang pada umumnya, keterbatasan-keterbatasan sebagai penyandang albino, serta perjalanan panjang yang telah dilalui pada masa lalu, membuat bentuk penerimaan diri dan cara pandang keduanya sebagai penyandang albino menjadi berbeda. Menampilkan perbedaan kehidupan Yogo dan Yokis, mulai dari pekerjaan, keterbatasan yang dimiliki, status pernikahan, dan bentuk penerimaan diri. Sutradara hadir sebagai observer tanpa mengintervensi dan melihat setiap langkah kehidupan yang dipilih oleh Yogo dan Yokis, sehingga hal tersebut menggambarkan cara pandang hidup dalam menerima diri mereka sendiri. Penolakan Yogo dan Yokis untuk mengikuti sebuah event nasional untuk membantu memperkenalkan desa Wringinputih sekaligus diri mereka sendiri sebagai penyandang albino, menjadi bukti bahwa semua pilihan hidup sepenuhnya dipegang oleh Yogo dan Yokis dalam film ini. Pendekatan dengan gaya observasional dalam film dokumenter ini sangat cocok diterapkan dalam kehidupan Yogo dan Yokis serta keluarganya, dengan sutradara yang tidak masuk ke dalamnya untuk mendramatisir atau menjadi pembatas dari setiap hubungan relasi di antara Yogo dan Yokis dengan orang-orang disekitarnya, namun menjadi jembatan untuk memperlihatkan bentuk penerimaan diri melalui setiap tindakan maupun aktivitas yang mereka lakukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Khoirun Sirfefa, Jaenim1810956032
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorRakhman Hakim, Latiefnidn0014057902
ContributorRino Pungkiawan, Piusnidn0518109101
Department: KODEPRODI91261#FILM DAN TELEVISI
Uncontrolled Keywords: Penerimaan Diri, Albino, Dokumenter Observasional
Subjects: Televisi > Televisi
Divisions: Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi
Depositing User: Jae Khoirun Sirfefa
Date Deposited: 05 Feb 2024 02:35
Last Modified: 05 Feb 2024 02:35
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/16263

Actions (login required)

View Item View Item