Ilham Romadlon, M. Nanda (2024) Pembelajaran Integratif Seni Drama Tari dan Musik dalam Kesenian Sandur di Sanggar Seni Sayap Jendela Bojonegoro. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.
Text
M. Nanda Ilham Romadlon_2024_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
M. Nanda Ilham Romadlon_2024_BAB I.pdf Download (748kB) |
|
Text
M. Nanda Ilham Romadlon_2024_BAB V.pdf Download (189kB) |
|
Text
M. Nanda Ilham Romadlon_2024_LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (83kB) | Request a copy |
Abstract
Seni pertunjukan terdapat tiga unsur yaitu seni drama, tari, dan musik, tetapi ada pertunjukan yang menampilkannya secara integratif, contohnya kesenian Sandur. Kesenian Sandur merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Bojonegoro. Sanggar di Bojonegoro yang aktif melestarikan kesenian Sandur adalah Sanggar Seni Sayap Jendela Bojonegoro. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui proses pembelajaran integratif pada Sanggar tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskipsikan pembelajaran integratif seni drama, tari, dan musik dalam kesenian Sandur di Sanggar Seni Sayap Jendela Bojonegoro Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Objek penelitian yakni pembelajaran kesenian Sandur di Sanggar Seni Sayap Jendela Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro dan subjek penelitian adalah pelatih dan pelaku kesenian Sandur, serta Ketua Sanggar Seni Sayap Jendela Bojonegoro. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik validasi menggunakan triangulasi teknik dan sumber sedangkan analisis data menggunakan analisis interaktif mengacu pada model Miles dan Huberman, dengan tahapan data reduksi, data display, data verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kesenian Sandur di Sanggar Seni Sayap Jendela telah menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran Integratif. Prinsip penggalian tema, prinsip pengelolaan pembelajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi. Akan tetapi, pada prinsip pembelajaran dan prinsip reaksi, terdapat perbedaan. Kelompok profesional lebih aktif dalam reaksi dikarenakan setiap anggota sudah memiliki pengalaman yang hampir sama, sedangkan dalam kelompok pemula lebih aktif dalam pembelajaran dikarenakan setiap anggota masih membutuhkan pengalaman dalam kesenian Sandur. Kelompok pemula diawali dengan latihan antarbidang dan pada pertemuan ke-8 hingga ke-10 baru melaksanakan latihan secara integratif, sedangkan untuk kelompok profesional langsung melaksanakan latihan secara integratif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI88209#PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | pembelajaran, integratif, Sandur | |||||||||
Subjects: | Pendidikan Seni Pertunjukan | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan | |||||||||
Depositing User: | M. Nanda Ilham Romadlon | |||||||||
Date Deposited: | 02 Aug 2024 07:14 | |||||||||
Last Modified: | 02 Aug 2024 07:14 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17505 |
Actions (login required)
View Item |