Wajah Panakawan Wayang Kulit Purwa sebagai Penciptaan Karya Topeng

Purbandiyono, Erwadi (2008) Wajah Panakawan Wayang Kulit Purwa sebagai Penciptaan Karya Topeng. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (6MB)
	Text BAB V.pdf Download (823kB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (31MB) | Request a copy

Abstract

Wayang kulit purwa, merupakan salah satu hasil seni budaya bangsa Indonesia khusunya suku bangsa Jawa yang adiluhung. Budaya wayang meliputi, seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat dan juga seni perlambang, walaupun cerita wayang diadaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia. Hadirnya tokoh panakawan dalam pewayangan yang sengaja diciptakan para budayawan Indonesia (Tepatnya budayawan Jawa) untuk memperkuat konsep filsafat bahwa dunia ini tidak hanya ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap makluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan sebutan panakawan serupa dengan wulucumbu. Karenanya sebagian dalang juga menggunakan istilah wulucumbu. Panakawan adalah pamong yaitu teman yang multifungsi, yang mumpuni, yang bukan saja mengawani tetapi juga mengarahkan, menghibur, memberi semangat dan memotivasi. Penulis berusaha untuk menciptakan karya berupa topeng kayu dengan mengangkat ekspresi muka dari sembilan tokoh panakawan wayang kulit purwa khususnya gaya Yogyakarta yaitu Semar, Gareng, Petruk, Bagong sebagai pamong tokoh-tokoh baik, Togog dan Bilung sebagai pamong tokoh jahat, Limbuk dan Cangik sebagai pamong tokoh-tokoh putri serta Cantrik yang selalu mengawani tokoh pendeta. Berdasarkan kreativitas penulis dan berpegang pada pakem wayang kulit purwa gagrak Yogyakarta, penulis berharap agar karya ini mampu sedikit memperkaya khasanah seni kekriyaan di lingkungan ISI Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Actions (login required)

View Item