Penyajian Gending-Gending Tradisi: Dhegung Banten, Candraririh, Pandhelori Dan Rina-Rina

Hidayat, Muchlas (2008) Penyajian Gending-Gending Tradisi: Dhegung Banten, Candraririh, Pandhelori Dan Rina-Rina. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (69MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (16MB)
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Proses penggalian, juga seperti pada gending-gending gaya Yogyakarta yang coba dilakukan ini, bukan melulu kerja retorik tanpa greget. Lagi-lagi, proses ini menjadi unjuk kerja yang takkan memuaskan banyak pihak; sebaik apapun dan oleh siapapun itu. Penggalian gending-gending (klasik) gaya Yogyakarta adalah serangkaian eksplorasi-berkelanjutan atas suatu pencapaian estetis suatu jaman, bahkan ketika ia menjadi 'tafsir galian' atas suatu gending dari suatu masa maka sebenarnya ia telah menjadi 'si gending' itu sendiri. Gending-gending (klasik) gaya Yogyakarta dalam penulisan dan penyajian ini, dengan segala keterbatasan studi literal dan metode wawancara yang dilakukan, atau dengan potongan­ potongan 'pencerahan' yang tersirat di dalamnya, coba saya paparkan sebagai suatu 'suasana' gending khas ngayojan yang memberi warna rasa heterogen sesuai zamannya. Gending Dhegung Banten merupakan gending saran yang unggul di bagian dados. Gendhing Candraririh mengandung suasana lirihan. Gending Srimpen Pandhelori memunculkan semangat gerak hidup antal, seperti (khususnya ) ketika digunakan untuk beksan Srimpi Pandhelori. Gending Rina-rina mengajak kepada suatu suasana yang sengkut, gumregut, bergantung kepada suasana apa ia akan digarap. Keempat garap gending ngayojan ini saling menyokong ke menjadiannya sebagai cita rasa gaya Yogyakarta, yaitu siklus kolaboratif-seimbang antara: keteguhan, kelembutan, gerak, juga keterbukaan. Mereka adalah metamorfosa keras kepada lembut, lembut kepada gerak, gerak pada lentur dan terbuka, dan begitu terus sebaliknya. Mereka adalah korelasi intens tentang gending yang berkesadaran: bahwa gending adalah harmoni, bukan hanya metonimi. Merekalah, gending-gending (klasik) gaya Yogyakarta dalam penulisan dan penyajian ini, yang dalam corak gending lain juga tampak, spirit gending Yogyakarta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Hidayat, Muchlasnim041050012
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorTrustho, Trusthonidn0014065701
ContributorSri Atmojo, R Bambangnidn005045906
Department: KODEPRODI91211#SENI KARAWITAN
Uncontrolled Keywords: Gending Tradisi, Dhegung Banten, Candraririh
Subjects: Karawitan
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Karawitan
Depositing User: jody JS Santoso
Date Deposited: 15 Aug 2024 04:02
Last Modified: 15 Aug 2024 04:02
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17921

Actions (login required)

View Item View Item