Tata Ruang Pada Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur Ditinjau Dari Kebutuhan Sosial, Keterbatasan Sensor Dan Penurunan Fisik Lanjut Usia

Pirriyadi, Sabat (2008) Tata Ruang Pada Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budi Luhur Ditinjau Dari Kebutuhan Sosial, Keterbatasan Sensor Dan Penurunan Fisik Lanjut Usia. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (110MB) | Request a copy
[img] Text
BAB I.pdf

Download (12MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (2MB)
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah lanjut usia maka kebutuhan akan ruangan yang sesuai untuk keperluan lanjut usia menjadi sangat penting. Salah satu upaya pemerintah dalam mensikapi hal tersebut, aclalah melalui Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Unit Budi Luhur yang berusaha meningkatkan kesejahteraan lanjut usia dengan memberikan pelayanan yang terstandarisasi clan berkomtimen. Belum meningkatan kualitas hidup penghuni panti tidak hanya disebabkan proses menua tetapi hal ini disebabkan oleh kondisi ruangan yang belum memfasilitasi berbagai karakteristik yang dimiliki oleh lanjut usia aktif Oleh karena itu evaluasi terhadap ruang-ruang unit tinggal pada PSTW Unit Budi Luhur sangat diperlukan. Yaitu dengan mengkaji tata ruang ditinjau dari kebutuhan sosial, keterbatasan sensori dan penurunan fisik. Yang dititik beratkan pada bagian tata ruang yang berpengaruh cukup besar pada k.arakter lansia, meliputi tata kondisional, perabot, finishing, elemen estetis clan tombol kontrol. Evaluasi telah dilaku.kan pacla 5 wisma berpenghuni lansia aktif yang masih melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, yang terdiri dari 3 wisma (A,B dan C) khusus untuk perempuan dan 2 wisma (D dan E) khusus untuk laki­ laki. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kondisi lapangan dengan teori­ teori yang terkait dan dengan informasi penghuni PSTW Unit Budi Luhur yang dikumpulkan dengan cara interview secara mendalam serta pengamatan tingkah laku. Dari pengamatan tingkah laku dikelompokan menjadi dua yaitu penyesuaian diri (aclaptasi) dan penyesuaian dengan merubah lingkungan huniannya (adjustment). Kedua penyesuaian tersebut kemudian dikategorikan berclasarkan kenyamanan, kemudahan, keamanan dan waktu melaku.kan aktivitas. Temuan penelitian ini secara garis besar menyatakan bahwa tata ruang tidak mampu memfasilitasi: 1). Kebutuhan sosial, meliputi: penataan perabot berderet tidak mendorong interaksi dan jumlah perabot ticlak mengakomodasi jumlah peserta interaksi; 2).Keterbatasan sensori, meliputi: kurangnya intensitas cahaya pada kamar tidur, penggunan warna dengan kontras yang rendah pada dinding clan lantai, penataan perabot yang terlalu jauh serta berderet, tidak aclanya kontras warna maupun tekstur pada tombol kontrol. 3). Penurunan fisik, meliputi: ukuran dan pelapis dudukan pada kursi, perletakan tombol kontrol lampu dan kipas angin yang terlalu tinggi, suhu ruangan terlalu panas dan zona aktivitas yang tidak memudahkan penghuni berketerbatasanjarakjangkauan dan gerakan sendi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Pirriyadi, Sabatnim0111247023
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorHendro Purwoko, Antoniusnidn0022095405
ContributorKodrat Prasetyaningsih, Yulytanidn0027077005
Department: KODEPRODI90221#DESAIN INTERIOR
Uncontrolled Keywords: Tata Ruang, Panti Sosial Tresna Werdha, Desain Interior
Subjects: Disain > Disain Interior
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Interior
Depositing User: jody JS Santoso
Date Deposited: 20 Aug 2024 07:44
Last Modified: 20 Aug 2024 07:44
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/18299

Actions (login required)

View Item View Item