Perencanaan Dan Perancangan Interior Gedung Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis Jakarta

Anidira, Nataya (2007) Perencanaan Dan Perancangan Interior Gedung Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis Jakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (5MB)
	Text BAB V.pdf Download (778kB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (75MB) | Request a copy

Abstract

Gedung Pusat Kebudayaan Beland a Erasmus Huis di Jakarta ditujukan untuk menampung kegiatan-kegiatan yang memperlihatkan kebudayaan Belanda kebudayaan Indonesia, maupun kebudayaan asing lainnya.Kegiatan pertunjukan seni, pemutaran film, pesta dansa, semmar, peragaan busana maupun kegiatan seni pertunju kan yang lain diselenggarakan di auditorium. Kegiatan-kegiatan tersebu t membutuhkan tata kond isi, layout, dekorasi yang bervariasi; sehingga untuk lebih mampu menampung berbagai kegiatan ini dibutuhkan pula elemen interior yang fleksibel. Selain hal di atas, dalam rangka mempromosikan Erasmus Huis sebagai Pusat Kebudayaan Belanda dan tempat diselenggarakannya kegiatan kebudayaan maka memberi sentuhan budaya Belanda pada interior Erasmus Huis bisa menjadi media yang representatif. Tujuan pcrancangan perancangan ini adalah untuk merancang interior auditorium Erasmus Huis Jakarta yang fleksibel dalam mengakomodasi kegiatan yang variatif; dan untuk merancang interior Erasmus Huis Jakarta yang merepesentasikan sentuhan budaya Belanda. Lingkup perancangan yaitu beberapa ruangan Gedung Erasmus Huis yaitu auditorium (termasuk r.sebaaguna dan foyer), lobi, dan kantor. Dalam tugas akhir karya desain ini penulis menggunakan pola pikir perancangan sebagai berikut. Penulis terlebih dahulu mendapatkan brieforder, keinginan dan kebutuhan klien. Dengan data fisik dan non fisik lapangan, literatur dan landasan teori, penulis menganalisa kebutuhan klien dan permasalahan; menganalisa aktivitas, tata letak, tata kondisional, elemen pembentuk ruang, elemen furnitur dan eleMen estetis. Kemudian penulis menetapkan konsep perancangan., yang melandasi pemecahan masalah, perencanaan tata letak, tata kondisional, dan perancangan elemen pembentuk ruang, furnitur, dan elemen estetis. Penulis melakukan sintetis dengan beberapa alternatif, dievaluasi untuk kemudian menghasilkan alternatif terpilih dan desain final. Desain final dikembalikan lagi p?da brief order. Konsep perancangan ini adalah konsep fleksibel, baik tata letak, elemen pembentuk ruang maupun furnitur; dan konsep representatif. Tema yang diangkat adalah Holland Highlight, yaitu representasi budaya Belanda; dengan gaya eklektik. Skema warna yang digunakan yaitu tipe aksen atau kombinasi dari wana analog dengan aksen warna yang berlawanan. Dengan tahap-tahap didapat kesimpulan bahwa auditorium Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis Jakarta didesain supaya lebih fleksibel dalam mengakomodasi kegiatan yang variatif; bahwa gedung pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis Jakarta didesain supaya merepresentasikan sentuhan budaya Belanda; dan bahwa penerapan tema Holland Highlight dimaksudkan untuk menunjang konsep representatif. Adapun saran - saran dari penulis yaitu; bahwa fleksibilitas merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan auditorium serbaguna; bahwa dalam perancangan interior Pusat Kebudayaan perlu memperhatikan misi dan visi, serta merepresentasikan citra dari lembaga tersebut; serta bahwa faktor akustik dan pencahayaan merupakan hal penting yang membutuhkan konsultan khusus. Selain itu pencahayaan dan tata suara juga tergantung kepada lighting designer 'programmer dan sound designer.

Actions (login required)

View Item