Swito, Halim (2025) Partisipasi Pembangunan Oleh Desa-Desa Penyelenggara Festival Lima Gunung. Masters thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
![]() |
Text
Halim Swito_2025_BAB I.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Halim Swito_2025_BAB PENUTUP.pdf Download (341kB) |
![]() |
Text
Halim Swito_2025_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Halim Swito_2025_FULL TEKSS.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Halim Swito_2025_Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk partisipasi masyarakat serta dampak sosial dan ekonomi dari Festival Lima Gunung sebagai praktik budaya berbasis komunitas di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Festival ini diselenggarakan secara bergiliran oleh tujuh desa di lereng Gunung Merapi, Merbabu, dan Sumbing tanpa dukungan sponsor atau intervensi eksternal, sehingga menjadi model unik dalam pengelolaan kegiatan budaya yang sepenuhnya ditopang oleh inisiatif warga. Penelitian ini mendasarkan analisisnya pada teori Ladder of Citizen Participation yang dikembangkan oleh Sherry Arnstein yang mengelompokkan delapan tingkatan partisipasi warga dalam tiga kategori besar: Non-Participation, Degrees of Tokenism, dan Degrees of Citizen Power. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods) dengan pendekatan deskriptif melalui penyebaran kuesioner kepada 224 responden dari tujuh desa, serta pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Analisis dilakukan untuk menilai seberapa besar kontrol yang dimiliki masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan evaluasi festival, serta bagaimana festival ini berkontribusi terhadap penguatan relasi sosial dan perputaran ekonomi lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar desa penyelenggara berada pada tingkat partisipasi tinggi, yaitu dalam kategori Partnership, Delegated Power, dan Citizen Control. Masyarakat tidak hanya dilibatkan dalam aspek teknis, tetapi juga memiliki kendali atas seluruh tahapan kegiatan secara kolektif dan swadaya. Dari sisi dampak sosial, festival terbukti memperkuat kohesi sosial, melestarikan identitas budaya lokal, membuka ruang partisipasi lintas generasi, dan memperluas jejaring sosial antardesa serta dengan komunitas seni dari luar. Dampak ekonomi festival mencakup aktivitas perdagangan informal selama acara berlangsung, serta peluang ekonomi jangka panjang melalui reputasi seniman lokal dan pengembangan usaha kreatif berbasis budaya. Dengan demikian, Festival Lima Gunung dapat dikategorikan sebagai model tata kelola budaya berbasis masyarakat yang tidak hanya menjaga nilai-nilai lokal, tetapi juga efektif dalam mendorong pembangunan sosial dan ekonomi desa secara mandiri dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91101#PENCIPTAANDANPENGKAJIANSENI | ||||||
Uncontrolled Keywords: | partisipasi masyarakat, festival budaya, pemberdayaan komunitas, dampak sosial, dampak ekonomi, Lima Gunung | ||||||
Subjects: | Tata kelola seni | ||||||
Divisions: | Pascasarjana > S2 Program Studi Tata kelola seni | ||||||
Depositing User: | Halim Swito | ||||||
Date Deposited: | 17 Jul 2025 03:35 | ||||||
Last Modified: | 18 Jul 2025 07:36 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/21581 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |