Agustinus Suharjoko, NIM (1993) Loddrok atau Ketoprak Madura Sebagai Seni Pertunjukkan Masyarakat Madura: Studi Kasus Pada Kelompok Rukun Karya di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
014-KT009504 Bab 1.pdf - Submitted Version Download (5MB) | Preview |
|
Text
014-KT009504-Bab2.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
||
Text
014-KT009504-Bab3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (13MB) |
||
|
Text
014-KT009504 Bab-4.pdf - Submitted Version Download (2MB) | Preview |
|
Text
014-KT009504 Lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (26MB) |
Abstract
Di tengah lingkungan masyarakat tradisional sekarang, pernah berkembang budaya keraton. Hidup pada pertengahan abad XIII sampai awal abad XIX, Madura dipegang oleh kakuasaan raja yang berpusat di Sumenep. Wiraraja diangkat menjadi Adipati (Raja vasal) di Sumenep Madura oleh Raja Kertanegara dari Singasari, yaitu sekitar tahun 1270. Pangeran Secadiningrat III (Jokotole) diantara beberapa raja yang berkuasa di Sumenep pada tahun 1415-1460. Cerita nengenai raja—raja yang berkuasa di Sunenep, khususnya riwayat Jokotole ditulis dalam buku bhabhat Songennep. Di tengah lingkungan adat dan budaya masyarakat Sumenep, dapat kita temukan hasil budaya berupa bentuk kesenian loddrok, bermula dari bentuk kesenian ajhing. Fungsi kesenian ajhing erat hubungannya dengan upacara sakral dan guna untuk media misi penyebaran agama Islam di tengah lingkungan nasyarakat tradisional. Pada perkembangannya kesenian ajhing berkembang menjadi bentuk loddrok yang memadukan unsur budaya keraton dun budaya tradisional. Cerita yang diangkat adalah kehidupan-kehidupan keraton (cerita dari bhabhat Songennep dan cerita-cerita sejarah kerajaan-kerajaan Jawa dan Madura), yang disajikan di tengah-tengah kehidupan lingkungan masyarakat yang tradisional. Kelompuk loddrok Rukun Katya (1975) nerupakan salah satu kelonpok yang sudah dikenal oleh masyarakat di sepatar daerah Sumenep, dan masyrakat Madura di seputar daerah Jawa Timur Bagian Timur. Kelompok ini juga telah pernah nenentaskan beberapa lakon dari bhabhat Songennep dan beberapa cerita-cerita sejarah kerajaan-kerajaaan Jawa dan Madura. Kesempurnaan tata artistik pentas dan tata laku pemain, menjadi salah satu dari beberapa kelompok loddrok yang digemari dan menjadi idola disetiap pertunjukannya di lingkungan masyarakat madura.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | Jurusan Teater Institut Seni Indonesia Yogyakarta | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Drama Tradional, Teater Tradional, Seni Pertunjukan Madura | ||||||
Subjects: | Teater > Pengkajian seni teater (dramaturgi) | ||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | ||||||
Depositing User: | Heri HK Hakim | ||||||
Date Deposited: | 21 Dec 2015 03:25 | ||||||
Last Modified: | 21 Dec 2015 03:25 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1053 |
Actions (login required)
View Item |