Timbul Raharjo, -
(2008)
Peran Seni Kriya Dalam Memberi Arah Inovasi Seni Kerajinan Di Era Perdagangan Global.
In: Acara Seminar Akademik 2008, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 10-11 Desember 2008, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Abstract
Terjadi kerjasama antara pengrajin dan kriyawan dalam menciptakan produk-baru guna meraih pasar terutama konteks pasar global. Sebab pasar untuk produk seni kerajinan datang dari luar negeri. Pasar yang telah mengglobal tentu membutuhkan tata kelola perdagangan dunia yang kian hari kian rumit, seperti adanya aturan proteksi, deregulasi, dan lain sebagainya. Dengan demikian aspek persaingan pun semakin sulit dalam kancah pengembangan seni kerajinan untuk pasar global. Apalagi krisis global seperti sekarang sedang berkecamuk yang disebabkan oleh pasar Amerika yang bangkrut sehingga mengakibatkan negara-negara Eropa juga turun aspek daya belinya. Dari pengamatan pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) bulan Oktober 2008 lalu, barang-barang seni kerajinan yang memiliki inovasi baiklah yang dapat merebut pasar. Para buyer tetap berhati-hati tentang kemungkinan salah investasi barang. Yang paling baik adalah mengoordinasi pola pengembangan dengan cara kerjasama antara kriyawan dan seniman. Jika ini terjadi maka desain inovatif akan segera muncul dengan sendirinya. Pada gilirannya, aspek ekonomi kreatif yang sedang diwacanakan saat ini pun dapat terealisasi dengan baik.
Memang, beberapa kriyawan telah juga menjadi bagian dari korporasi seni kerajinan yang ada. Namun keberadaan mereka sebagai desainer korporasi itu belumlah memiliki arah, cenderung sesuai imajinasinya sendiri. Aspek penciptaan pun agak terganggu ketika ada intervensi dari pimpinan apalagi yang terlalu dalam. Namun demikian, beberapa kriyawan semestinya tetap secara benar mengurus perusahaannya menjadi sebuah perusahaan yang mengedepankan aspek kreativitas dan inovasi baru sehingga dapat bersaing dengan siapa pun yang ada di sekitarnya.
Actions (login required)
|
View Item |