Gendang Sarune Sebagai Iringan Gendang Morah - Morah Di Desa Kemenangan Tani Kota Medan

Alfaredo Purbantaras Purba, Januar (2022) Gendang Sarune Sebagai Iringan Gendang Morah - Morah Di Desa Kemenangan Tani Kota Medan. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text JANUAR ALFAREDO_2022_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy
	Text JANUAR ALFAREDO_2022_BAB I.pdf Download (4MB)
	Text JANUAR ALFAREDO_2022_PENUTUP.pdf Download (1MB)
	Text JANUAR ALFAREDO_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN - PUBLIKASI.pdf Download (223kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (488kB) | Request a copy

Abstract

Gendang Sarune merupakan ensambel musik tradisional yang pada umumnya digunakan untuk mengiringi acara – acara dan tari – tarian yang ada di suku Batak Karo. Di Desa Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara, terdapat kebudayaan berkesenian yaitu pelaksanaan Guro – Guro Aron yang menampilkan tarian Lima Serangkai dan diiringi dengan ensambel Gendang Sarune. Penampilan Tarian Lima Serangkai dalam acara Guro – Guro Aron di Desa Kemenangan Tani memiliki tujuan untuk mengedukasi pemuda dan pemudi yang ada di desa tersebut mengenai proses ertutur sembari memancing rasa kepedulian pemuda – pemudi yang ada di Desa Kemenangan Tani. Terdapat lima repertoar berbeda yang dipakai untuk mengiringi tarian tersebut dan salah satunya adalah Gendang Morah – Morah yang dimainkan sebagai repertoar pembuka tanda tarian dimulai. Repertoar ini akan dikaji oleh peneliti dalam analisis musiknya serta teknik – teknik yang digunakan menggunakan metode analisa musik Karl-Edmund Prier serta fungsi dan perkembangan Gendang Sarune juga akan dikaji dalam tulisan ini.

Actions (login required)

View Item