Representasi Otoritariansme Orde Baru Dalam Drama-Drama Rendra

Sahid, Nur and Putri, Viola Alexsandra (2020) Representasi Otoritariansme Orde Baru Dalam Drama-Drama Rendra. LPPM ISI Yogyakarta.

	Text BAB I Pendahuluan_Nur Sahid.pdf Download (197kB)
	Text BAB VI Kesimpulan_Nur Sahid.pdf Download (75kB)
	Text Full Teks_Nur Sahid.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji makna otoritarian dalam drama Mastodon dan Burung Kondor, Kisah Perjuangan Suku Naga, dan Penembahan Reso, karya WS Rendra. Penelitian ini menggunakan teori semiotika drama. Metode pendekatan yang dipakai dalah konten analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga draa banyak mengandung tanda-tanda yang bermakna. Tokoh Max Carlos, Ratu Astinam, dan Raja Tua yang berkuasa dengan otoritarian secara konotatif mengacu kepada Soeharto sebagai penguasa Orde Baru. Tokoh Jose Karosta, Abisavam, dan Panji Tumbal secara konotatif mengacu para pejuang demokrasi di Indonesia termasuk Rendra. Peristiwa penyesoran pers yang dilakukan Ratu Astinam secara konotatif mengacu kepada rezim Soeharto yang sering membredel pers yang tidak mendukung pemerintah. Pengusaha asing Duta 1-4 (KPSN) yang merusak lingkungan secara konotatif mengacu para pengusaha asing yang merusak lingkungan seperti PT Freeport Indonesia dll. Setting cerita ketiga drama yang bersifat fiktif secara konotatif mengacu kepada negara Indoneisa Era Orde Baru. Otoritarian dalam ketiga drama itu dapat sebagai media pendidikan politik generasi sekarang agar otoritarian tidak terjadi kembali pada masa yang akan datang.

Actions (login required)

View Item