Wahyudi, Roni Ahmad (2011) Penyajian Gending-Gending Tradisi : Golong, Mawur Ririh, Nawung Asmara, dan Kabor. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (9MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (2MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (74MB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Karawitan atlalah pernyataan musikal berupa suara instrumen gamelan atau manusia tlengan laras slentlro tlan pelog yang patla penyajiannya tlisebut tlengan uyon- uyon atau klenengan. Komponen penting tlalam sajian karawitan atlalah gentling. secara garis besar gentling tertliri tlari beberapa klasifikasi yang tliantaranya gentling alit, tengahan, tlan ageng. Start awal pembakuan gentling khususnya gaya Yogyakarta tlimulai patla masa pemerintahan Hamengkubuwono VII tlan mengalami perkembangan pesat patla masa pemerintahan Hamengkubuwono VIII tlengan bukti banyaknya karya gentling tlari pujangga keraton yang sangat layak untuk tlijaga keberatlaannya. Karawitan gaya Yogyakarta tertlapat garap gentling soran tlan lirihan. Gentling soran merupakan sebuah gentling yang berkarakter prasaja , greget, tlan sora, setlangkan untuk lirihan berkarakter lembut tlengan menonjolkan instrumen garap lirihan tlan vokal. Gentling golong merupakan salah satu gentling yang tlisajikan dengan garap soran. Dalam penyajiannya gentling ini lebih menonjolkan garap instrumen wingking, yaitu garap kolotomik, balungan, bonang, dan kendang. Gentling Mawur Ririh merupakan gentling yang disajikan dengan garap lirihan. Dalam garapnya menonjolkan instrumen depan seperti gender, rebab tlan gambang yang tlisertai dengan garap vokal yaitu gerongan dan sindhenan. Gentling mawur ririh termasuk dalam klasifikasi gentling ageng dengan menggunakan pola kendhangan mawur. Ladrang Susila Madya merupakan gentling yang digunakan sebagai lanjutan gentling Mawur Ririh. Gentling Bedhayan Nawung Asmara merupakan gentling yang berfungsi sebagai iringan tari betlhaya •Wiwaha Sangaskara. Gentling Kabor pada praktiknya berfungsi sebagai iringan pakeliran yang digunakan untuk adegan raja sabrang. Garap gendingnya berkarakter gagah/ sereng. Proses penyajian semua gentling di atas memerlukan kecermatan dan ketelitian tlari masing- masing pemain instrumen karena banyaknya pengulangan gatra dan masing- masing gatra mempunyai frasa- frasa yang condong kepada pathet tertentu. Dilihat dari bentuk gentling yang panjang diperlukan ketelitian pada instrumen kolotomik seperti kenong, kempul, kethuk, dan gong.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI88209#PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Penyajian, Gending-Gending Tradisi,karawitan | |||||||||
Subjects: | Karawitan | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Karawitan | |||||||||
Depositing User: | FL Agung Hartono | |||||||||
Date Deposited: | 18 May 2022 03:41 | |||||||||
Last Modified: | 18 May 2022 03:41 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/11228 |
Actions (login required)
View Item |