Sumaryono, N0. Mhs: 07/262784/SMU/296 (2011) Peran Dalang Dalam Kehidupan Dan Perkembangan Wayang Topeng Pedhalangan Yogyakarta. Doctoral thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
|
Text
bab 1 21 PERAN DALANG DALAM KEHIDUPAN ( KT013540 l 010.2016 ).pdf Download (45MB) | Preview |
|
Text
bab 2 21 PERAN DALANG DALAM KEHIDUPAN ( KT013540 l 010.2016 )-2.pdf Restricted to Repository staff only Download (107MB) | Request a copy |
||
Text
bab 3 21 PERAN DALANG DALAM KEHIDUPAN ( KT013540 l 010.2016 )-3.pdf Restricted to Repository staff only Download (103MB) | Request a copy |
||
Text
bab 4 21 PERAN DALANG DALAM KEHIDUPAN ( KT013540 l 010.2016 )-4.pdf Restricted to Repository staff only Download (100MB) | Request a copy |
||
|
Text
bab 5 21 PERAN DALANG DALAM KEHIDUPAN ( KT013540 l 010.2016 )-5.pdf Download (23MB) | Preview |
|
Text
lampiran 21 PERAN DALANG DALAM KEHIDUPAN ( KT013540 l 010.2016 )-6.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Data-data empirik menunjukkan bahwa eksistensi seni pertunjukan topeng di Jawa dan Madura, secara tradisional selalu didukung oleh para seniman dalang dan kerabatnya. Wayang topéng pedhalangan di u Yogyakarta demikian pula, pelestarian dan pengembangannya tidak bisa dilepaskan dari peran para seniman dalang dan kerabatnya. Fakta inilah yang menjadi latar belakang masalah di dalam disertasi ini. Penelitian ini dengan demikian bertujuan untuk mengetahui peran dan keterkaitan para seniman dalang dalam hal pelestarian dan pengembangan wayang topéng pedhalangan di Yogyakarta. Pengumpulan data-data di dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati langsung jalannya pertunjukan wayang topéng pedhalangan, serangkaian wawancara dengan para dalang dan pengrajin topeng, serta melalui studi pustaka. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk menernukan jawaban-jawaban dari latar belakang masalahnya. Pengumpulan data juga disertai perekaman audiovisual dan pengambilan foto—foto jalannya pertunjukan. Pengarnatan peristiwa pertunjukan sebagai dasar analisis tekstual merupakan bagian dari pendekatan etnokoreologi. Ilmu-ilmu bantu yang lain, misalnya arkeologi, antropologi dan budaya, sosiologi, serta sejarah digunakan untuk mendukung ar1alisis yang bersifat kontekstual. Penelitian ini oleh karenanya bersifat multi disiplin. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan, bahwa wayang topéng pedhalangan merupakan bagian dari mata rantai sejarah seni pertunjukan topeng di Jawa, yang diduga sudah ada sejak abad VIII. Perkembangan selanjutnya adalah munculnya seni pertunjukan topeng Panji setelah adanya cerita Panji yang lahir pada pertengahan abad XIII di zaman Singasari. Periode Demak (Abad XV-XVI) seni pertunjukan topeng Panji dikembangkan oleh para wali, satu di antaranya adalah Sunan Kalijaga. Berakhirnya periode Demak di akhir abad XVI menjadi titik awal seni pertunjukan topeng Panji dilestarikan dan dikembangkan oleh para seniman dalang dan kerabatnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa seni pertunjukan topeng di Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta selalu dihubungkan dengan cerita Panji sebagai sumber lakonnya. Pengaruh senirnan dhalang dan seni wayang kulit rnenimbulkan gaya pedalangan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Pepustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Uncontrolled Keywords: | dalang, kerabat, gaya, wayang, topeng | ||||
Subjects: | Pedalangan | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 11 Oct 2016 06:44 | ||||
Last Modified: | 11 Oct 2016 06:46 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1153 |
Actions (login required)
View Item |