Rinugroho, Dewangkoro (2022) Manifestasi Gegar Budaya Tokoh Utama Film “Mantan Manten” dalam Tinjauan Analisis Wacana Kritis. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
DEWANGKORO RINUGROHO_2022_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (23MB) | Request a copy |
|
Text
DEWANGKORO RINUGROHO_2022_BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
DEWANGKORO RINUGROHO_2022_BAB V.pdf Download (812kB) |
|
Text
DEWANGKORO RINUGROHO_2022_NASKAH PUBLIKASI.pdf Download (182kB) |
|
Text
DEWANGKORO RINUGROHO_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI DAN SUMBANGAN BUKU UNTUK WISUDA.pdf Download (372kB) |
Abstract
Film “Mantan Manten” merupakan film drama romansa dan rilis pada bulan April 2019. Film ini menjadi menarik karena pengemasannya sebagai film romansa, baik dari poster hingga trailer, namun secara bersamaan memiliki fokus kuat dalam segi kebudayaan. Dan dalam ceritanya, tokoh utama dari film “Mantan Manten” mengalami perubahan drastis dan mengalami gegar budaya. Penelitian ini ingin melihat bagaimana wacana gegar budaya dapat divisualisasikan dalam adegan film serta tujuan adanya wacana gegar budaya dalam sebuah film arus utama dengan genre drama romansa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis. Kemudian melihat aspek mise-en-scène berupa setting, tata busana dan tata rias, dan akting untuk melihat bagaimana wacana gegar budaya ditunjukkan secara visual. Hasil analisis kemudian akan dikritisi dengan melihat fungsi dan tujuan wacana gegar budaya pada film drama romansa film “Mantan Manten”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 21 scene yang memiliki unsur gegar budaya didalamnya; 7 scene melalui praktik diskursif, 13 scene dengan praktik diskursif, dan 4 materialisasi wacana. Wacana gegar budaya dalam film “Mantan Manten” lebih banyak dimanifestasikan secara visual melalui akting tokoh, dengan setting dan tata rias dan busana sebagai penguat. Wacana gegar budaya dalam film memiliki fungsi sebagai penggerak narasi dengan tujuan memperlihatkan budaya jawa dukun manten secara lebih dekat dan personal melalui proses tokoh utama dalam menjadi dukun manten. Gegar budaya dalam film ini digunakan sebagai konflik sekunder dalam batin tokoh utama yang hadir dari konflik utama antara Iskandar dan Yasnina, dan sebagai wadah agar film “Mantan Manten” dapat mengisi pengetahuan mengenai budaya jawa ke khalayak umum.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91261#TELEVISI DAN FILM | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Gegar Budaya, Tokoh Utama, Analisis Wacana Kritis, Mise-en-Scène | |||||||||
Subjects: | Televisi > Televisi | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi | |||||||||
Depositing User: | Dewangkoro Rinugroho | |||||||||
Date Deposited: | 18 Aug 2022 08:46 | |||||||||
Last Modified: | 18 Aug 2022 08:46 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/12044 |
Actions (login required)
View Item |