Danu, Adventino (2022) Bacakng Amur Dalam Upacara Nosu Minu Podi Dayak Bidoih Panu Di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Adventino Danu_2022_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
|
Text
Adventino Danu_2022_BAB 1.pdf Download (2MB) |
|
Text
Adventino Danu_2022_BAB PENUTUP.pdf Download (2MB) |
|
Text
Adventino Danu_2022_Naskah Publikasi.pdf Download (1MB) |
|
Text
Adventino Danu_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (213kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Bacakng Amur merupakan sastra lisan yang berasal dari Dayak Bidoih Panu. Keterkaitan Bacakng Amur dalam upacara Nosu Minu Podi masyarakat Bidoih Panu yang selalu ada dalam setiap pelaksanaannya dan penggunaan syair dalam Bacakng yang memunculkan respon secara fisik dan psikis yang akhirnya menjadi bentuk ekspresif baik itu dari pelantun maupun pendengar sehingga pemaknaan majemuk menjadi fenomena dalam Bacakng Amur dalam Upacara Nosu Minu Podi. Alasan tersebut, yang menjadi dasar pemikiran penelitian ini untuk meneliti lebih dalam mengenai bentuk dan makna dari Bacakng tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi dengan melakukan pendekatan secara etnomusikologis dimana Bacakng Amur sebagai teks dan Nosu Minu Podi sebagai Konteks. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa Bacakng Amur merupakan bentuk prosa liris yang dinyanyikan dalam bentuk lagu satu bagian, serta pemaknaan secara denotatif lebih ditonjolkan dan Bacakng sebagai sastra juga sebagai musik menghasilkan makna secara denotatif dan konotatifyang dianalisis berdasarkan feno lagu dan geno lagu. ABSTRACT Bacakng Amur in Nosu Minu Podi Ceremonial Dayak Bidoih Panu in Sanggau District West Kalimantan. Bacakng Amur is an oral literature originating from the Dayak Bidoih Panu. The relevance of Bacakng Amur in the Nosu Minu Podi ceremony of the Bidoih Panu community which is always present in every implementation and the use of poetry in Bacakng which raises physical and psychological responses which eventually become expressive forms both from the singer and listener so that multiple meanings become a phenomenon in Bacakng Amur in the Ceremony Nosu Minu Podi. This reason is the rationale for this research to examine more deeply about the form and meaning of the Bacakng. This research is a qualitative research using ethnographic method by taking an ethnomusicological approach where Bacakng Amur as the text and Nosu Minu Podi as the context. The results of this study found that Bacakng Amur is a form of lyrical prose that is sung in the form of a one-part song, and the denotative meaning is more emphasized and Bacakng as literature as well as music produces denotative and connotative meanings which are analyzed based on the pheno of the song and the geno of the song.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91201#ETNOMUSIKOLOGI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Bacakng Amur, Nosu Minu Podi, Dayak Bidoih Panu, Bentuk Musik, Makna | |||||||||
Subjects: | Etnomusikologi | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi | |||||||||
Depositing User: | ADVENTINO DANU | |||||||||
Date Deposited: | 25 Aug 2022 07:00 | |||||||||
Last Modified: | 25 Aug 2022 07:00 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/12333 |
Actions (login required)
View Item |