Amuluh, Wangi Soka (2022) Penggambaran Perubahan Karakter Menggunakan Set Interior Gaya Modernisme Dan Desain Memphis Pada Penataan Artistik Film Pendek “Isolasi ‘Hati’ Mandiri”. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Wangi Soka Amuluh_2022_FULL TEKS.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
|
Text
Wangi Soka Amuluh_2022_BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
Wangi Soka Amuluh_2022_BAB PENUTUP.pdf Download (351kB) |
|
Text
Wangi Soka Amuluh_2022_Naskah Publikasi.pdf Download (4MB) |
|
Archive
Wangi Soka Amuluh_2022_LAMPIRAN 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
Wangi Soka Amuluh_2022_LAMPIRAN 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (112kB) | Request a copy |
|
Text
Wangi Soka Amuluh_2022_PERNYATAAN PERSETUJUAN-PUBLIKASI.pdf Download (443kB) |
|
Video
view_usp=sharing Download (67kB) |
Abstract
Visual menjadi elemen penting pada sebuah film. Tidak hanya bercerita lewat dialog, detail-detail yang terlihat di sebuah mise-en-scene pun dapat memberikan banyak informasi kepada penontonnya, baik secara tersirat maupun tersurat. Tata artistik menjadi salah satu cara untuk menyampaikan pesan tersebut, terutama melalui elemen set. Film Isolasi ‘Hati’ Mandiri memperlihatkan bagaimana dua gaya seni dapat diaplikasikan kedalam sebuah set film pendek untuk mendukung penggambaran karakter dari tokoh utama. Film Isolasi ‘Hati’ Mandiri menceritakan tentang seorang mahasiswi desain interior, Clara, yang baru merasakan patah hati dan bertepatan pula dengan momen karantina mandiri pertama yakni April 2020. Clara melakukan empat cara untuk melupakan mantannya. Penggambaran karakter Clara pada film pendek tersebut tidak hanya melalui pengadeganan namun juga gaya seni yang terlihat pada set kamarnya. Gaya seni pertama yang digunakan adalah modernisme dimana set artistik dibuat polos, clean white, dan penuh akan garis-garis tegas horizontal dan vertikal. Gaya seni modernisme digunakan untuk menyampaikan sifat yang membosankan, kaku, dan tidak berani untuk melakukan perubahan. Kemudian, Clara yang mencoba untuk mengubah sifatnya menjadi lebih ekspresif digambarkan dengan perubahan set ke postmodernisme, aliran spesifik yang digunakan adalah memphis design. Set yang berubah memberikan kesan jenaka, playfull, luwes, juga membuat pengalaman baru bagi penonton. Penggunaan kedua gaya seni tersebut pun berhasil merepresentasikan perubahan sifat Clara.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91261#FILM DAN TELEVISI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | set artistik, modernisme, memphis design | |||||||||
Subjects: | Audio Visual Disain > Disain Interior Penciptaan dan pengkajian seni |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi | |||||||||
Depositing User: | Wangi Soka Amuluh | |||||||||
Date Deposited: | 29 Aug 2022 01:14 | |||||||||
Last Modified: | 29 Aug 2022 01:15 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/12464 |
Actions (login required)
View Item |