Menjemput Kebahagiaan: Titik Tarikan Kebahagiaan

Sucitra, I Gede Arya (2018) Menjemput Kebahagiaan: Titik Tarikan Kebahagiaan. SAKAPAT, Yogyakarta.

Text (Menakar kebahagian dalam aktivitas berpikir dan berkarya dari keempat perupa muda asal Bali yang tergabung dalam kelompok SAKAPAT setidaknya mengajak menilik kembali pilar kebudayaan dan keyakinan yang mendasari kesehariannya yakni filosofi budaya Bali) tulisan pameran-menjemput kebahagiaan SAKAPAT-arya.pdf - Published Version Download (23MB)

Abstract

Pameran menjemput impian kelompok SAKAPAt berawal pada ketertarikan pijakan filosofis dalam salah satu prosesi ritual suatu upacara Yadnya di Bali yakni Dewa Yadnya yakni upacara mendak bagia. Menurut lontar Dewa Tatwa Widi Sastra Plekutuk Yadnya yang dikoleksi oleh rohaniawan dan cendikiawan Ida Bagus Made Putrasna dari Griya Peling Keramas Blabatuh Gianyar Bali mengatakan mendak bagia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu: Mendak: mejemput, Bagia: kesenangan/kebahagian. Jadi mendak bagia artinya usaha yg di lakukan oleh umat manusia khususnya kepercayaan agama Hindu di Bali supaya mendapatkan kebahagian lahir dan batin. Wujudnya adalah dengan mempersembahkan hasil bumi dalam bentuk gunungan hasil bertani, berkebun kemudian diarak yang akhirnya dibagikan kepada seluruh umat yang turut dalam kegiatan tersebut. Hal ini mirip dengan prosesi gunungan pada Grebeg Sekaten di Yogyakarta. Keempat perupa SAKAPAT yang berupaya menilik kembali segala persoalan keseharian, fenomena sosial hingga pertanyaan personal mengenai hubungan manusia dengan alam, sesama, dan Tuhan untuk menemukan jalan yang sederhana melalui aktivitas pengetahuan yang mereka miliki dalam menangkap ‘kebahagiaan’.

Actions (login required)

View Item