Puraindra, Ade (2009) Ranggung sebagai seni teater tradisional melayu Riau: Sebuah kajian dramaturgi. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (9MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (3MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (53MB) | Request a copy |
Abstract
Ranggung adalah salah satu bentuk teater tradisional Melayu khas Riau. Keberadaan dan perkembangannya di sebuah wilayah budaya Melayu - peradaban eks Kerajaan Indragiri menyebabkan indikasi terjadinya ke khasan yang dimaksudkan. Wilayah budaya Melayu di peradaban eks Kerajaan Indragiri mengalami peleburan bentuk-bentuk kesenian yang dipengaruhi oleh Hindu- Budha dan Islam. Tidak seperti beberapa teater tradisional Melayu lainnya, Ranggung banyak dipengaruhi unsur-unsur kepercayaan animisme dan dinamisme. Pembacaan mantra dan peminjaman tubuh seseorang untuk kemudian dirasuki oleh makhluk kayangan yang sengaja datang di undang melalui sebuah ritual adat oleh pemuka atau pemimpin upacara yang disebut mudim. eater tradisional Ranggung menjadi sebuah seni tradisional yang berbentuk kerakyatan, yakni cerminan kehidupan pelaku dalam komunitas masyarakat Melayu di eks Kerajaan Indragiri. Kehadirannya merupakan sebuah sarana dakwah (penjatidirian keeksistensian Sang Pencipta), hiburan maupun pengungkapan sejarah sesuai dengan maksud sebuah warisan budaya yang harus tetap dijaga. Teater tradisional Ranggung sebuah seni tradisional yang dilestarikan secara turun-temurun oleh pelaku pewaris kesenian ini yaitu mudim dan keluarganya. Dengan ciri ketradisiannya yang sangat sederhana dalam tampilan visual pertunjukan, telah menyebabkan teater tradisional Ranggung tidak mampu bersaing dengan produk seni modern yang terus berkembang. Pelaku pewaris kesenian ini yaitu mudim dan keluarganya hanya memiliki daya semangat saja untuk terus berusaha mempertahankan kelangsungan teater tradisional Ranggung. Bentuk teater tradisional Ranggung tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri umum bentuk teater tradisional lainnya. Ranggung memiliki fleksibelitas, kesederhanaan serta pola aksi pertunjukan yang bisa sewaktu-waktu berubah dan disesuaikan dengan pertimbangan-pertimbangan umum pelaku pertunjukan dan penontonnya. Sehubungan dengan keberadaan komunitas teater modern di Riau seperti sanggar Mini Teater Kota Rengat 1989 yang mengupayakan memperkenalkan kembali teater tradisonal Ranggung sebagai sebuah perhatian kepada budaya lokal. Melayu Riau yang sudah seharusnya ada dan tetap lestari, bahwa usaha kreatif kelompok sanggar ini patut untuk dicontoh dan diberikan kemudahan karena melakukan upaya positive terhadap perkembangan teater tradisional Ranggung.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91251#SENI TEATER | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Ranggung, teater tradisional, kepercayaan animisme, dinamisme | |||||||||
Subjects: | Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan) | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | |||||||||
Depositing User: | sri SE endarti | |||||||||
Date Deposited: | 31 Oct 2023 07:05 | |||||||||
Last Modified: | 31 Oct 2023 07:05 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15509 |
Actions (login required)
View Item |