Bentuk Penyajian Kesenian Wayang Topeng Ngesti Budaya di Dusun Bobung, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul

Christiana Diani, Bibiana (2009) Bentuk Penyajian Kesenian Wayang Topeng Ngesti Budaya di Dusun Bobung, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (9MB)
	Text BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (43MB) | Request a copy

Abstract

Kesenian wayang topeng Ngesti Budaya merupakan salah satu kesenian rakyat yang hidup dan berkembang di Dusun Bobung, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Kesenian wayang topeng Ngesti Budaya berfungsi sebagai tontonan sekuler yang tidak dipungut biaya dan sering dipertunjukkan dalam festival dan acara-acara hajatan seperti pernikahan, khitanan, pelepas nadar, festival kesenian Gunungkidul. Fungsi kesenian wayang topeng lainnya yaitu sebagai tontonan dan tuntunan, sebagai tontonan yaitu berupa pemberian hiburan bagi masyarakat yang menontonnya dan yang sebagai lsuntunan yaitu membina dan mendewasakan masyarakat karena dalam isi cerita yang diambil banyak mengandung makna filosofi kehidupan. Berdasarkan bentuk penyajiannya, kesenian wayang topeng termasuk kesenian rakyat yang dilakukan secara berkelompok. Kesenian wayang topeng memiliki spesifikasi bentuk penyajiannya yang telah diolah seperti aspek gerak. iringan, dan tata busananya. Penyajian kesenian wayang topeng sering mengambil cerita panji yang berjudul Panji Krama dan didukung olch 20 orang penari yang terdiri 2 penari putri yang salah satunya memerankan peran putra dan 13 penari putra serta dilengkapi dengan 20 orang penabuh (wiyaga). Pertunjukan kesenian wayang topeng ini tidak di selenggarakan di tempat yang khusus, tetapi waktu pementasan dapat dilakukan pada siang atau malam hari dalam durasi waktu antara 2 sampai 3 jam.

Actions (login required)

View Item