Martari, Hendri (2005) Karakter Gerak dan Karakter Peran Langen Mandrawanara Di Dusun Sembungan, Bangunjiwa, Kasihan, Bantul. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (8MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (35MB) | Request a copy |
Abstract
Masyarakat Sembungan memiliki seni pertunjukan yaitu berupa drama tari Langen Mandrawanara yang hingga saat ini tumbuh dan berkembang. Awalnya Langen Mandrawanara ini diperkenalkan oleh RM. Untung ( seorang priyayi) yang berteman dengan Somawiyono (warga Sembungan) sebagai teman main dalam sepak bola. Masyarakat Sembungan yang berlatar belakang sebagai rakyat biasa ternyata bisa menerima kesenian yang mengacu pada seni istana, tentunya dalam penerapannya akan memunculkan interpretasi tersendiri. Kondisi sosial masyarakat Sembungan mempengaruhi perkembangan Langen Mandrawanara yang ada di Sembungan yaitu letak geografismata pencaharian, pendidikan, kepercayaan, motivator (penggerak). Penelitian tentang Karakter Gerak dan Karakter Peran Langen Mandrawanara di dusun Sembungan, Bangunjiwa, Kasihan, Bantul dianalisis dengan metede penelitian deskriptif analisis dan untuk mengupas permasalahan digunakan pendekatan antropologia dan sosiologi. Langen Mandrawanara yang ada di Sembungan memiliki ciri tersendiri, misalnya dalam pertunjukan lakon Triangga Takon Bapa yang terdiri dari tokoh putri luruh, tokoh kera dan tokoh raksasa. Karakter gerak dalam Triangga Takon Bapa lerdiri R. Triangga yang berkarakter ksatria kera gagah dengan menggunakan sikap joged Kinantang Dengklik, karakter pengikut kera kecil gagah menggunakan sikap joged Nimba (penyebutan masyarakat Sembungan), Raksasa menggunakan sikap joged Bapang, sedangkan untuk karakter putri luruh menggunakan tidak menggunakan sikap joged pokok.Karakter peran dalam lakon Triangga Takon Bapa terdiri dari peran utama R. Triangga, dikatakan sebagai peran utama karena sudah terlibat dari tema lakon, selain itu juga dalam setiap jejer selalu menampilkan tokoh R. Triangga. Karakter peran lawan terdapat pada bala tentara raksasa sebab yang menyebabkan terjadinya konfliktengan peran utama. Hal ini terlihat pada saat jejer dua adegan dua. Peran perantara merupakan perantara antara peran utama dengan peran lawan. Peran perantara dalam lakon Triangga Takon Bapa ini terlihat pada tokoh Tumenggung Kalareksa yang menjadi perantara dalam konflikteran pembantu merupakan peran yang secara tidak langsung terlibat dalam konfliktetapi diperlukan untuk menyelesaikan jalannya cerita. Peran pembantu dalam cerita ini terdapat pada tokoh Dewi Urang Ayu dan Sekabat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | KODEPRODI91231# | ||||||
Uncontrolled Keywords: | gerak,peran,Langen Mandrawanara | ||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | ||||||
Depositing User: | FL Agung Hartono | ||||||
Date Deposited: | 31 Oct 2023 08:48 | ||||||
Last Modified: | 31 Oct 2023 08:48 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15543 |
Actions (login required)
View Item |