Pamungkas, Retno Adiyati (2005) Makna Kesenian Cakarlele Pada Masyarakat Dusun Banaran Kabupaten Magelang. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (9MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (2MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (37MB) | Request a copy |
Abstract
Kesenian Cakar1e1e adalah kesenian rakyat yang tumbuh dan berkembang di dusun Banaran, Kabupaten Magelang. Kesenian ini dibentu.k sekitar tahun 1967. Kesenian Cakarlele ini ditarikan oleh 19 penari putra dan 6 penari putri, dengan tema cerita berdasarkan cerita Panji, menggambarkan penyeberangan Kleting Kuning yang dibantu oleh Yuyu Kangkang. Kesenian Cakarlele memiliki ciri spesifik adanya dua penari yang memakai topeng berbentu.k kepala lele, yang jarang kita jumpai dalam kesenian rakyat pada umumnya. Pada awal kehadirannya, kesenian Cakarlele dipakai sebagai sarana upacara adat Suran, yang di dalamnya mengandung ajaran pedoman hidup dan pandangan hidup manusia. Selain itu kesenian Cakarlele dianggap sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya upacara Suran di dusun Banaran. Dalam perkembangan saat ini, kesenian Cakarlele dipakai sebagai sarana hiburan dan tontonan. Oleh sebab itu muncul gejala-gejala dalam kesenian Cakarlele yang berkaitan dengan kompleksitas kehidupan masyarakat dusun Banaran. Upacara Suran merupakan kelakuan simbolis manusia dalam mengharapkan keselamatan di bulan Sura yang selalu dilakukan oleh masyarakat Banaran setiap tahunnya dengan melibatkan kesenian Cakarlele. Kesenian Cakarlele merupakan kelakuan simbolis melalui /aku prihatin untuk mendapatkan keselamatan. Ia juga menjadi media komunikasi dengan leluhur dalam memohon perlindungan dan keselamatan bagi masyarakat Banaran. Keyakinan masyarakat terhadap adanya roh-roh nenek moyang dan awal kemunculan kcsenian Cakarlele mengakibatkan kesenian Cakarlele hingga saat ini tetap dipakai sebagai sarana upacara adat. Hal ini menunjukkan adanya alam pikiran mitis pada masyarakat dusun Banaran. Makna yang terdapat dalam kesenian Cakarlele oleh masyarakat dusun Banaran dijadikan nilai-nilai yang terpola dalam kehidupan mereka. Nilai-nilai tersebut mengandung ajaran-ajaran pandangan dan pedoman hidup manusia.Pada dasarnya tari selalu berkaitan dengan masalah yang paling mendasar, yakni peran dan fungsi. Demikian pula halnya dengan Cakarlele yang memiliki peran tertentu selaras dengan maksud dan tujuan penyelenggaraannya, antara lain adalah peran ritual. Dari kenyataan dapat dikatakan bahwa dalam kedudukannya sebagai sarana upacara adat, kesenian Cakarlele memegang peran religius-magis dan peran sosial yang sangat penting. Dalam peran religius-magis, kesenian Cakarlele dipercaya sebagai sarana komunikasi dengan alam gG1ib, sedangkan
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Department: | UPT Perpustakaan | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Kesenian Cakarlele,Dusun Banaran, Kabupaten Magelang | ||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | ||||||
Depositing User: | FL Agung Hartono | ||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2023 04:27 | ||||||
Last Modified: | 01 Nov 2023 04:27 | ||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15600 |
Actions (login required)
View Item |