Asnawi, Asnawi (2009) Bentuk Sepiral Sebagai Metafora Kehidupan Manusia. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (34MB) | Request a copy |
|
Text
BAB I.pdf Download (8MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kehidupan manusia yang baru adalah suatu kelahiran, Tuhan telah menciptakan manusia dengan menakjubkan. Tuhan menciptakan beragam watak manusia dan beragam pula masalah yang menyelimuti. Tentunya setiap orang berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, namun yang disayangkan adalah banyak orang yang terlalu naif dalam menganalisa dan menyimpulkan suatu masalah. Dalam hidupnya manusia mempunyai beberapa kebutuhan mendasar yang wajib dipenuhi, antara lain adalah kebutuhan akan kreativitas, dalam hidup ada energi kreatif yang memberi inspirasi bagi kehidupan itu sendiri. Manusia perlu menyentuh dan tersentuh oleh kreativitas, dengan kreativitasnya seseorang dalam masyarakat akan dapat menyesuaikan diri terhadap sesuatu perubahan masalah. Simbol menjadi unsur muatan penyederhanaan benda-benda yang begitu sering kita lihat di dalamnya, tiap-tiap simbol mempunyai makna tersendiriatau dalam seni rupa, membuat ingatan seseorang dengan sendirinya distimulasi oleh garis itu dan dengan ingatan itu terjadilah asosiasi emosional yang disebabkan karena kebiasaan. Pembuatan simbol membutuhkan simplisitas (kesederhanaan) terjauh dalam arti sampai ke esensi bentuk yang paling minimum sehingga tak bisa lagi direduksi. Langkah awal pada penciptaan karya seni berupa tahap pembuatan disain, kemudian diaplikasikan pada media logam yang telah disiapkan, dalam proses pela ksanaan penulis sering melakukan perubahan dari desain sebelumnya, hal ini sering terjadi karena kadang momen estetik datang tiba-tiba yang mendorong penulis untuk merubah desain, diantaranya perubahan pada disain bentuk global, penempatan motif dan perubahan pada ukuran motif. Teknik pengerjaan sangat dipengaruhi oleh sifat keras pada bahan yang digunakan (plat galvanis), sehingga teknik yang digunakan adalah teknik kenteng, pada bagian tertentu yang rumit dan detail menggunakan jabung sebagai alas pada saat pengerjaan. Proses penggabungan bahan antara plat galvanis, tembaga, dan kuningan menggunakan teknik patri lunak dengan bahan dasar tenol. Warna woodstain yang mendominasi pada karya dimaksudkan agar karakter logam tidak tertutup oleh cat wama dasar, warna yang digunakan adalah warna merah, hitam, kuning, biru, coklat, dan silver. Finishing karya menggunakan clear dof produk impra jenis PU, produk tersebut sering dipakai di luar ruangan, sehingga tahan terhadap cuaca, dan oksidasi diantaranya karat. Proses ini dilakukan sebagai akhir proses perwujudan dari sebuah karya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI90211#KRIYA SENI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sepiral, kehidupan, manusia. | |||||||||
Subjects: | Kriya > Kriya Logam | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Kriya > Kriya Logam | |||||||||
Depositing User: | jody JS Santoso | |||||||||
Date Deposited: | 02 Nov 2023 04:24 | |||||||||
Last Modified: | 02 Nov 2023 04:24 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15740 |
Actions (login required)
View Item |