Transmisi Tari Badui Di Dusun Plosokerep, Desa Bunder, Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul

Rahmawati, Dyah Nury (2006) Transmisi Tari Badui Di Dusun Plosokerep, Desa Bunder, Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (10MB)
	Text BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (52MB) | Request a copy

Abstract

Tari Badui merupakan aktivitas budaya masyarakat dusun Plosokerep yang mayoritas penduduknya beragama Isl am. Bahasan penelitian ini difokuskan pada transmisi yang dilakukan oleh masyarakat dusun Plosokerep sebagai upaya untuk mempertahankan tari Badui. Tujuan dilakukannya transmisi bukan hanya menurunkan bentuk tarinya saja, melainkan melalui tarian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu media belajar bagi masyarakat , terutama mengenai nilai-nilai yang terdapat dalam tari Badui. Keberadaan tari Badui sesua i dengan kondisi masyarakat dusun Plosokerep sebab sebagai salah satu jenis tarian yang bemafaskan Islam, Badui dapat menc erm inkan kehidupan masyarakat dusun Plosokerep yang memi lik i kadar religiusitas yang tinggi. Bahkan kegiatan dalam organisasi tari Badui dapat mempererat interaksi sosial masyarakat. Badui sebagai warisan dari para pendahulu masih tetap dibutuhkan kehadiranny a oleh masyarakat. Ole h sebab itu, untuk menjaga ke lestarian dan ke langsung an hidupnya maka dilakukan penerusan dari generasi tua kepada generasi muda yang diberikan secara berkesinambungan. Tari Bad ui sebagai media belajar non formal diharapkan dapat menunjang pendidikan formal yang didapat oleh generasi muda terutama tentang ni lai-nil ai keagamaan, sopan santun, kebersamaan dan kedisiplinan. Bahasan tentang unsur-uns ur yang ditransmisi, sebab-sebab transmisi dan cara penyampaiannya merupakan hal yang pokok dalam penulisan ini. Penjelasan mengenai proses transmisi meliputi persepsi, apresiasi, resepsi, transformasi, intepretasi, intemalisasi, dan artikulasi. Kiranya tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada semua fihak, sehingga akhimya dengan penuh kesadaran dapat bersama-sama menjaga kelestarian warisan tradisi yang telah ada agar tetap bertahan.

Actions (login required)

View Item