Dhimas Samodra, V. Arsy (2006) Lagu "Mazmur Tanggapan" Laras pelog responsorial dalam upacara misa ekaristi Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BAB I.pdf Download (11MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (2MB) |
|
Text
Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (43MB) | Request a copy |
Abstract
Musik ritual lagu Mazmur Tanggapan adalah nyanyian gerejani yang merupakan salah satu bagian terpenting dari ibadat sabda dalam upacara Misa Ekaristi gereja Katolik. Lagu Mazmur Tanggapan ini telah berinkulturasi dengan budaya Jawa di Yogyakarta sehingga dalam bentuk penyajian disajikan dengan menggunakan laras pelog. Kedudukan lagu Mazmur Tanggapan laras pelog dalam upacara selain sebagai bagian pokok dalam ibadat sabda yang tidak dapat berdiri sendiri, juga sebagai renungan umat dan tanggapan umat atas firman Tuhan karena lagu ini merupakan kesatuan yang selalu dinyanyikan dalam setiap upacara dalam berbagai momen upacara gerejani, baik momen penting maupun biasa. Lagu Mazmur Tanggapan laras pelog dalam gereja-gereja Katolik di kevikepan Yogyakarta pada umumnya disajikan dengan pola resposorial modus ataugaya Jawa dengan bentuk gending sesuai kebutuhan. Lagu mazmur ini terdiri dari dari dua bagian, yaitu: bagian refren dan bagian ayat-ayat Mazmur. Pada bagian refren umat diminta menanggapi maka menggunakan irama. Sedangkan pada bagian ayat ada yang berirama ada pula yang cenderung resitatif, tergantung segi kebutuhan umat yang menginginkan bentuk lain dari lagu Mazmur tersebut dalam upacara. Laras pelog biasa digunakan dalam lagu Mazmur Tanggapan selain berfungsi sebagai rasa estetis nuansa Jawa, berfungsi juga sebagai modus Jawa yang dimainkan dalam organ agar memperoleh nuansa Jawa tersebut, sehingga dapat digunakan di luar daerah (luar Jawa). Sedangkan secara instrumengamelan, rata-rata gerejagereja Katolik di Yogyakarta ini jarang yang menggunakan Laras slendro. Hal ini dikarenakan keterbatasan alat yang dimiliki (hanya punya gamelan laras pelog) atau karena penggunaan laras pelog sudah cukup mewakili aspirasi umat yang menginginkan nuansa kejawen. Tujuan adanya lagu mazmur tanggapan laras Pelog dalam sebuah upacara Misa Ekaristi gereja Katolik ini adalah agar masyarakat Jawa di Yogyakarta khususnya yang beragama Katolik dapat lebih meresapi, menghayati dan menanggapi firman Tuhan dari bacaan Injil dengan bahasa maupun musik mereka sendiri, yaitu musik Jawa. Agar proses dialog dengan Tuhan akan lebih terasa dekat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91201#ETNOMUSIKOLOGI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | musik ritual, nyanyian gerejani, gending | |||||||||
Subjects: | Etnomusikologi | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Etnomusikologi | |||||||||
Depositing User: | sri SE endarti | |||||||||
Date Deposited: | 06 Nov 2023 02:08 | |||||||||
Last Modified: | 06 Nov 2023 02:08 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/15919 |
Actions (login required)
View Item |