Reinterpretasi Ornamen Singa Pada Masa Islam Peralihan

Nizam, Akhmad (2022) Reinterpretasi Ornamen Singa Pada Masa Islam Peralihan. ISI Yogyakarta, ISI Yogyakarta.

[img] Text
Akhmad Nizam_2022_FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
BAB I_Akhmad Nizam_2022.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB VI_Akhmad Nizam_2022.pdf

Download (691kB)
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Sejak runtuhnya kerajaan Majapahit (1518 M) dan berdirinya kerajaan Islam Demak dipandangsebagai masa Islam Peralihan. Islam sebagai pemegang kekuasaan, kuasa menentukan atau menggantbentuk-bentuk kesenian lama. Akan tetapi seni ornamen yang diperagakan di makam dan masjid justrmengadopsi kembali ornamen Hindu, misalnya motif kala, gunung bersayap, pohon hayat, teratai dasinga. Khusus ornamen singa terdapat di kompleks Masjid Mantingan Jepara, di cungkup makamSunan Sendang Duwur Paciran, di cungkup makam Sunan Drajat Lamongan, di mimbar Masjid AgunDemak dan, di mimbar Masjid Agung Cirebon. Tempat-tempat tersebut didirikan di bawah otoritapara Wali. Hal ini menjadi dilema karena singa memiliki makna khusus dalam kepercayaan Hindu. Kala dalam kepercayaan Hindu (India) merupakan kepala singa dan diletakkan pada tempaterhormat. Tempat tersebut adalah pintu, ceruk atau jendela sebagai lambang perjalanan manusimenuju Tuhan. Bentuk kepala kala merupakan gabungan antara muka hewan dan wajah manusimenyatu, dan dinamakan Kīrttimukha yaitu wajah keagungan. Kīrttimukha ditampilkan dalam rupsinga (simha-mukha). Singa adalah binatang matahari, keagungan (Yasas; tejas), panji-panji mataharkepala naga (rahu, tamas), simbol keadilan dan kekuasaan, penghancur iblis. Kepala raksasa tanparahang bawah di Jawa Tengah disebut kala, sedangkan kala lengkap dengan rahang bawah di JawTimur disebut banaspati atau raja hutan. Banaspati di Yogyakarta dinamakan kemamang yangdiyakini mampu menelan dan menghilangkan niat jahat. Singa di kompleks Candi Lara Jonggranmerupakan simbol penjaga dari pengaruh-pengaruh jahat. Di Candi Borobudur singa ditempatkasebagai penjaga masuk candi dan sebagai simbol sang Buddha. Singa mengaum menjadi simbol sangBuddha ketika pertama kali menyampaikan ajarannya. Berbagai macam makna singa di atas, menjadi sulit untuk menentukan apakah ornamen singdi makam dan masjid sebagai lambang keagungan, penghancur iblis, penangkal pengaruh jahat ataapakah singa tersebut benar-benar singa? Asumsi ini berdasarkan kenyataan bahwa ada kejanggalan pada penggambaran kepala singa, yaitu memiliki telinga panjang mirip tanduk. Ornamen singabertanduk sulit ditemukan pada era sebelum Islam. Mungkin, ornamen singa pada masa IslamPeralihan diubah objeknya yang mirip binatang singa. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalamembangun model teoritik untuk mengungkap makna dan konsep penciptaan ornamen (mirip) singpada masa Islam Peralihan. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan sejarah dan estetika. Pendekatan sejaradigunakan untuk mengkaji artefak ornamen singa sebagai representasi sejarah. Objek-objek berupaartefak merupakan bahan amatan yang dapat digunakan untuk melihat kebenaran sejarah, menyangkutapa yang statis-deskriptif dan apa yang dinamis-interpretatif. Pendekatan estetika digunakan untumengkaji prinsip-prinsip organisasi visual ornamen, perubahan bentuk dan kekhususan gaya seniAdapun pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan, yaitu observasi, dokumentasdan wawancara. Observasi dilakukan dengan mencermati dan mendokumentasikan keberadaan ornamen singdi tempat-tempat tersebut di atas. Analisis data dan pemaparan hasil analisis dilakukan setelah datyang terjaring diklasifikasikan. Keutuhan artefak sebagai data visual sangat penting untuk dianalisiperkembangan bentuk dan kekhususan gaya ungkap. Data visual berupa artefak dalam penelitian inmemiliki nilai empiris yang utama. Target akhir TKT adalah tiga, menghasilkan teori estetika hasianalisis menyeluruh mengenai kekhususan konsep penciptaan, gaya dan makna ornamen singa padamasa Islam Peralihan yang dipublikasikan dalam jurnal Patrawidya (nasional terakreditasi) daprosiding seminar nasional.

Item Type: Other
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Nizam, Akhmadnip19720828 200003 1 006
Uncontrolled Keywords: Ornamen, Singa, Islam Peralihan, Kilin
Subjects: Karya Dosen
Divisions: Repository ISI Yogyakarta
Depositing User: FL Agung Hartono
Date Deposited: 12 Jul 2024 04:12
Last Modified: 12 Jul 2024 04:12
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/16746

Actions (login required)

View Item View Item