Yoga Dharmawangsa, Dwitya (2024) Representasi Emosi Tokoh Utama Menggunakan Rhythmic Design Dalam Penyutradaraan Film Fiksi "Komik Jagoan". Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
DWITYA YOGA DHARMAWANGSA_2024_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (107MB) | Request a copy |
|
Text
DWITYA YOGA DHARMAWANGSA_2024_BAB I.pdf Download (2MB) |
|
Text
DWITYA YOGA DHARMAWANGSA_2024_BAB V.pdf Download (793kB) |
|
Text
DWITYA YOGA DHARMAWANGSA_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (273kB) | Request a copy |
|
Video (karya)
DWITYA YOGA DHARMAWANGSA_2024_KARYA.mp4 Restricted to Repository staff only Download (39MB) | Request a copy |
Abstract
Toxic masculinty menjadi isu menakutkan di masyarakat karena dapat memberikan dampak buruk mulai dari rasa rendah diri hingga keinginan untuk mengakhiri hidup bagi laki-laki. Film Komik Jagoan secara jelas membahas soal isu toxic masculinity di masyarakat. Film ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Wira. Ia berkeinginan untuk menjadi lelaki kuat dalam pertarungan melawan teman nakalnya. Ia dan seluruh laki-laki dalam film memandang bahwa menjadi laki-laki berarti harus menjadi kuat dan tidak boleh menangis. Setiap karakter berangkat dari kepercayaan yang sama pada awal film sampai akhirnya semua karakter laki-laki dalam film menyadari bahwa menangis adalah hal wajar untuk dilakukan bahkan untuk laki-laki sekalipun. Film Komik Jagoan menitik-beratkan konsep pada emosi tokoh utama. Emosi menjadi hal penting dalam film karena emosi menjadi unsur kausalitas dalam pergerakan cerita. Emosi tokoh utama akan direpresentasikan menggunakan rhythmic design. Rhythmic design merupakan proses merancang ritme dalam film menggunakan elemen-elemen dalam film seperti pacing of shot, scene alternation, emotional rhythm, camera movement, sound, music, dan performance pace. Perancangan ritme dalam film berfungsi untuk menciptakan ketegangan dan relaksasi ketika menyaksikan sebuah adegan sehingga emosi tokoh utama dapat diketahui dan dirasakan penonton. Ritme cepat digunakan untuk merepresentasikan emosi bahagia dan emosi tertarik. Sedangkan, ritme lambat digunakan untuk merepresentasikan emosi sedih, marah, takut, malu, dan terkejut. Elemen dalam film berupa pacing of shot, camera movement, sound dan performance pace akan dirancang menjadi lambat atau cepat mengikuti emosi yang direpresentasikan pada setiap adegan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI002005#TELEVISI DAN FILM | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Rhythmic Design, Toxic Masculinity, Emosi, Komik Jagoan | |||||||||
Subjects: | Televisi > Televisi | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Media Rekam > Jurusan Televisi > Program Studi S1 Televisi | |||||||||
Depositing User: | Dwitya Yoga Dharmawangsa | |||||||||
Date Deposited: | 30 Jul 2024 01:13 | |||||||||
Last Modified: | 30 Jul 2024 01:13 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/16894 |
Actions (login required)
View Item |