Yudiaryani, - (2010) Menuju Pembentukan “Ikon” Kesenian Daerah Istimewa Yogyakarta (Strategi Penguatan Kreativitas Pertunjukan Ketoprak). In: Seminar Publik dengan Tema: 'Teater, Modernitas, dan Identitas.” Dalam program kerjasama Australia-Belanda-Indonesia yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma, 1 Juli 2010, Yogyakarta.
|
Text
Menuju Pembentukan Ikon DIY.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penguatan pertunjukan Ketoprak menjadi hal penting bagi seniman untuk membangun kreativitasnya. Strategi dirancang agar masyarakat menganggap bahwa Ketoprak adalah miliknya dan mampu menjadi representasi mereka. Selama sepuluh tahun terakhir, pertunjukan Ketoprak mengalami kondisi yang cukup membaik. Artinya bahwa ada kecenderungan menaik dari sisi banyaknya tanggapan dan partisipasi masyarakat serta peningkatan kualitas kreativitas seniman ketoprak. Pertunjukan Ketoprak yang berlangsung hampir setiap bulan, dan jumlah partisipasi masyarakat baik sebagai seniman maupun penonton Ketoprak menyebabkan Ketoprak mampu menjadi representasi kegiatan kesenian milik Yogyakarta. Pertunjukan Ketoprak menapaki keberlangsungannya bukan lagi sebagai kesenian tradisional, tetapi sudah menjadi bentuk kesenian modernis. Kondisi ini seharusnya terus dipertahankan dan ditingkatkan. Kewaspadaan seniman dan penonton harus terus diingatkan. Pertunjukan ketoprak dirancang dengan strategi jitu dan dalam suasana demokratis. Artinya, warga masyarakat dari kalangan tua, muda, anak-anak secara sadar didukung melestarikan pertunjukan ketoprak. Partisipasi aktif Pemerintah (Negara) sebagai pelindung dan pelestari seni dan budaya terus digalakkan dengan cara menjadi maesenas yang bijak; pertunjukan dan festival Ketoprak terselenggara secara kontinyu; peningkatan ketrampilan seniman Ketoprak terus diasah; penghargaan pemerintah pun terhadap seniman Ketoprak terus diingatkan. Tentu saja silaturahim antarseniman Ketoprak terus difasilitasi. Pertunjukan Ketoprak menjadi peristiwa budaya strategis yang mampu menguatkan relasi seniman, karya seni, dan penonton. Ketoprak menjadi “model” jejaring dan kontruksi budaya, dan dengan demikian berani kita menyebutnya sebagai “ikon”, seni dan budaya Yogyakarta.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Speech) | ||||
---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||
Department: | UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta | ||||
Uncontrolled Keywords: | Pertunjukan Ketoprak, Yogyakarta | ||||
Subjects: | Teater > Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan) Teater > Pengkajian seni teater (dramaturgi) |
||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Teater | ||||
Depositing User: | agus tiawan AT | ||||
Date Deposited: | 31 May 2017 03:51 | ||||
Last Modified: | 31 May 2017 03:51 | ||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/1711 |
Actions (login required)
View Item |