Putri, Berliana (2024) Strategi Preservasi Tari Ahlan Wasahlan di Kota Serang Provinsi Banten. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
BERLIANA PUTRI_2024_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
|
Text
BERLIANA PUTRI_2024_BAB1.pdf Download (2MB) |
|
Text
BERLIANA PUTRI_2024_BABIV.pdf Download (721kB) |
|
Text
BERLIANA PUTRI _2024_Lembar Persetujuan Publikasi.pdf Download (125kB) |
Abstract
Penelitian ini membahas seputar strategi preservasi yang dilakukan dalam menjaga keberlangsungan Tari Ahlan Wasahlan di Kota Serang. Tarian Ahlan Wasahlan merupakan tari penyambutan yang dipenuhi dengan nilai-nilai Islam yang terinspirasi dari kehidupan ceria santriwati di lingkungan pesantren. Ciri khas gerak yang memancarkan keramahan, tarian ini menjaga kesan yang autentik tanpa menghilangkan jejak kebudayaan asli Kota Serang. Penelitian ini menggunakan konsep pemikiran dari Raymond Williams dengan pendekatan Sosiologi Budaya untuk memecahkan masalah. Williams menguraikan tiga komponen penting dalam analisis budaya, yaitu institutions (lembaga budaya), content (isi budaya), dan effect (efek atau norma budaya). Institutions mengacu pada lembaga budaya yang bertanya tentang siapa yang menghasilkan produk budaya, siapa yang mengendalikan, dan bagaimana kontrol tersebut dilakukan. Content merujuk pada isi budaya, yang mencakup produk budaya yang dihasilkan dan nilai-nilai yang diperjuangkan di dalamnya. Effect menanyakan tentang konsekuensi apa yang diharapkan dari proses budaya itu. Selain itu, penelitian ini juga menerapkan konsep preservasi oleh Sal Murgiyanto untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana upaya preservasi dilakukan dalam konteks yang dibahas. Strategi preservasi Tari Ahlan Wasahlan menghadapi tantangan yang berat tanpa adanya komitmen bersama untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam usaha preservasi. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara para seniman, pemerintah, dan masyarakat. Strategi yang dilakukan yaitu dukungan fasilitas kepada berbagai sanggar seni di Kota Serang, pembinaan tari, dan penggunaan sosial media. Meskipun strategi telah dilakukan belum sepenuhnya maksimal karena masih dan terus berproses serta berkembang. Namun, keberadaan lembaga budaya yang melibatkan para seniman, pemerintah, dan masyarakat dapat memberikan dukungan, dorongan, dan menjadi penggerak dalam strategi preservasi Tari Ahlan Wasahlan. Selain strategi yang dilakukan oleh tiga Lembaga budaya, strategi lain yang harus dilakukan yaitu dengan inovasi merupakan salah satu strategi preservasi. Strategi preservasi ini diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Department: | KODEPRODI91231#SENI TARI | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Preservasi, Tari Ahlan Wasahlan, Kota Serang | ||||||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | ||||||||||||
Depositing User: | Berliana Putri | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Aug 2024 04:34 | ||||||||||||
Last Modified: | 02 Aug 2024 08:32 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17463 |
Actions (login required)
View Item |