Nofilia, Musfirrotun (2024) Fungsi Kesenian Jaran Jenggo Dalam Acara Khitanan Di Kabupaten Lamongan. Skripsi thesis, Institut Seni Indnesia Yogyakarta.
Text
MUSFIRROTUN NOFILIA_2024_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
|
Text
MUSFIRROTUN NOFILIA_2024_BAB 1.pdf Download (894kB) |
|
Text
MUSFIRROTUN NOFILIA_2024_BAB PENUTUP.pdf Download (388kB) |
|
Text
MUSFIRROTUN NOFILIA_2024_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (221kB) | Request a copy |
Abstract
Kesenian Jaran Jenggo merupakan kesenian yang berasal dari Kabupaten Lamongan. Kesenian Jaran Jenggo adalah kesenian arak-arakan pengantin khitan yang dipadukan dengan atraksi yang dilakukan oleh kuda dan pawangnya. Kesenian Jaran Jenggo ini merupakan femomena yang menarik untuk diteliti karena pada awal terbentuknya kesenian ini adalah dari nazar seseorang lalu berkembang di masyarakat setempat dan menjadi kesenian yang masih ada sampai saat ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kesenian Jaran Jenggo tentu memiliki fungsi tersendiri maka penelitian ini menarik untuk diteliti mengenai fungsi yang terdapat di dalam acara khitanan. Guna memecahkan permasalahan, penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi dengan meminjam teori fungsi yang dikemukakan oleh Soedarsono. Menurut Soedarsono bahwa secara garis besar seni pertunjukan itu memiliki tiga fungsi yang dibagi berdasarkan “siapa” yang menjadi penikmat dari seni pertunjukan tersebut yaitu sebagai sarana ritual yang penikmatnya adalah kekuatan-kekuatan tak kasat mata, sarana hiburan pribadi yang penikmatnya adalah pelakunya sendiri dan sarana presentasi estetis yang penikmatnya merupakan penonton yang kebanyakan harus membayar untuk menikmati nilai keindahannya. Berdasarkan hasil analisis fungsi kesenian Jaran Jenggo, yang diperoleh dari penelitian ini ialah yang pertama, kesenian Jaran Jenggo sebagai sarana hiburan pribadi yang di dalamnya penonton juga berpartisipasi sebagai pelaku kesenian dan juga penikmat dari seni pertunjukan tersebut yaitu sebagai peserta arak-arakan. Kedua, kesenian Jaran Jenggo sebagai presentasi estetis yang tidak hanya mengutamakan pendanaan saja tetapi juga nilai estetikanya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Ketiga, kesenian Jaran Jenggo sebagai sarana ritual yang berkembang dalam masyarakat Lamongan menurut teori fungsi dari Soedarsono adalah ritual semu karena tidak memenuhi ciri-ciri yang telah disebutkan di dalam teori tersebut. Jadi fungsi sebenarnya dari kesenian Jaran Jenggo adalah sebagai hiburan pribadi dan sebagai presentasi estetis untuk memeriahkan acara perayaan khitanan di Kabupaten Lamongan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI91231#TARI | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Fungsi, Jaran Jenggo, Khitanan | |||||||||
Subjects: | Tari > Pengkajian Tari | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian) | |||||||||
Depositing User: | Musfirrotun Nofilia | |||||||||
Date Deposited: | 06 Aug 2024 01:48 | |||||||||
Last Modified: | 06 Aug 2024 01:48 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17596 |
Actions (login required)
View Item |