Depresi Dalam Ungkapan Simbolik

Prakoso, Heri (2007) Depresi Dalam Ungkapan Simbolik. Skripsi thesis, Insitut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text BAB I.pdf Download (4MB)
	Text BAB V.pdf Download (1MB)
	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Dalam ide penciptaan karya Iugas akhir Seni Patung ini, penulis menyampaikan suaîu fragłnen tentang pengalaman, yaitu momen-momen ketika individu mengalarni depresi. Dickspresikan dan ditransformasikan ke dalam karya melalui simbol yang bersifat pcrsonal atau individual, Pcmakaian simbol individual lebih memungkinkan untuk menemukan kebebasan dalam mewujudkan bentuk sesuai dengan penafsiran pcnulis. Sclain itu, pemilihan bahan alau material menjadi salah satu penentu untuk memperrnudah proses mewujudkan atau tnerealisasikan bentuk. Polyester dipilih scbagai bahan utama, karena melalui bahan ini lebih mudah untuk mencapai bentuk yang rumit berupa lekukan, tekstur dan šebagainya. Selain polyester, pemakaian bahan atau material lain juga digunakan, seperti logam kuningan. besi, stainless maupun ayu sebagai bahan pendukung dalam ; mewujudkan atau merealisasikan bentuk karya. Material alau bahan-bahan pendukung ini, proses pengerjaannya dilakukan dengan cara merakit atau penggabungan bahan satu dengan bahan lainnya secara spontanitaș atau tanpa terencana terlebih dahulu dari awal, karena ide yang, didapat a alah ekspresi yang Spontan, tetapi pemakaian bahan-bahan ini tujuannya untuk menampilkan makna-makna kiasan dan tanpa mengurangi nilai bentuk dan tetap dalam konteks yang sama dengan tema diatas. Karya tugas akhir ini adalah ungkapan penulis tentang penggalan sebuah momen depresi yang sifatnya masih tergolong normal atau bersifat sementara. Sebuah tingkatan depresi ringan yang masih bisa dikenali secara sadar meskipun terkadang merasuk ke alam bawah sadar, sampai kondisi itu dapat diatasi secara perlahan-lahan. Apa yang ditampilkan adalah sebuah kenangan pengalaman pahit dan tidak diharapkan yang dapat dijadikan bahan perenungan dan koreksi diri sekaligus agar tidak terulang kembali di masa mendatang.Semoga apa yang penulis persembahkan ini dapat bermanfaat untuk refleksi diri sekaligus memberikan semangat khususnya bagi penulis, karena dalam mewujudkan karya seni, untuk mengungkapkan perasaan diri, seorang seniman membutuhkan kehalusan jiwa untuk mengungkapkan kejujuran dan mengekspresikan perasaannya.

Actions (login required)

View Item