Kajlan Teks Bedhaya Sumreg Keraton Yogyakarta

Retno Wuryastuti, Anna (2006) Kajlan Teks Bedhaya Sumreg Keraton Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

[img] Text
Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (58MB) | Request a copy
[img] Text
BAB I.pdf

Download (9MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (2MB)
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Penemuan jejak masa lalu atas keberadaan suatu bentuk budaya. merupakan suatu fenornena yang sangat . bernilai. Hal ini sekiranya dapat melengkapi upaya menelusuri jejak masa lalu dengan ditcmukannya susunan materi gerak yang diperlukan untuk visualisasi teks tarinya. Meskipun susunan materi gerak dan pola lantai yang ditemukan merupakan jenis tati putri gaya Yogyakarta yang terangkai dalam lampah bedhayan melalui pola gendhing pengiringnya, sudah barang tentu tafsir kebudayaan atas penemuan jejak masa lalu tersebut tidak bisa meninggalkan faktor keseja rahannya. Kajian teks yang mengacu pada studi pustaka sebuah naskah tari yang berupa manuskrip koleksi perpustakaan Kridha Mardawa Keraton Yogyakarta ini diketahui susunan materi gerak bedhaya Sumreg dan keterkaitan makna kata sumreg dengan pola lantai dan pola gendhing pengiringnya. Irama dramatik dalam bedhaya Sumreg , terangkai dengan tetap dan teratur mclalui mandheg dan milir-nya motif-motif gerak tari puteri gaya Yogyakarta. Masing-masing motif gerak secara tidak langsung mengalarni pengembangan dalam berbagai variasi, baik dari segi aksi, ruang, serta waktu. Setiap motif-motif gerak yang ditemukan dalam bedhaya Sumreg , terangkai melalui tatanan yang cukup selektif. Sejumlah motif-motif gerak yang masuk dalam kategori motif gerak mandeg, tetap memuat unsur-unsur ge rak milir. Pola-pola gendhing yang ditampilkan di dalamnya secara struktural tetap menggunakan tata aturan baku yang sampai sekarang lazim disebut dengan lampah bedhayan. Pengola han pola lantai serta motif-motif gerak dalam rangkaian bedhaya Sumreg tidak terkait secara langsung dengan makna sumreg seperti dijelaskan dalam Bausastra Jawa-Indonesia, yang mengandung arti ribut, gempar, gaduh, dan hiruk-pikuk. Pengolahan pola lantai yang terjadi sekiranya mengacu pada pergolakan politik yang tengah berkecamuk pada waktu itu. Ungkapan seni yang berbentuk bedhaya Sumreg ini mengandung misi yang positif, karena bisa dipakai sebagai langkah awal untuk membuka tabir misteri dari bentuk tari yang dianggap pusaka tersebut. Ungkapannya yang tidak saja terbatas pada materi tekstual tetapi lebih dari itu juga mencakup seluruh materi kontekstualnya, merupakan daya tarik tersendiri baik untuk perkembangan maupun pengkajian bagi dunia tari. ·

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Retno Wuryastuti, Annanim0211002011
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorAstuti, Budinidn0030126110
ContributorTri Atmadja, Bambangnidn0003035804
Department: KODEPRODI002005#SENI TARI
Uncontrolled Keywords: kajian, teks, bedhaya
Subjects: Tari > Pengkajian Tari
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Tari > Seni Tari (Pengkajian)
Depositing User: jody JS Santoso
Date Deposited: 19 Aug 2024 06:46
Last Modified: 19 Aug 2024 06:46
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/18192

Actions (login required)

View Item View Item