Penerapan Ragam Hias Toraja Pada Interior Hotel Marante Toraja Di Tanah Toraja Sulawesi Selatan

Alik, Arslianty (2008) Penerapan Ragam Hias Toraja Pada Interior Hotel Marante Toraja Di Tanah Toraja Sulawesi Selatan. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (78MB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Download (7MB)
	Text BAB V.pdf Download (3MB)

Abstract

Kabupaten Tana Toraja di Propinsi Sulawesi Selatan merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia karena Toraja adalah daerah yang memiliki warisan budaya dunia yang memiliki beragam warisan budaya yang unik dan eksotik. Warisan budaya tersebut antara lain upacara adat, kuburan barn, menhir, alat-alat pertanian, hingga rumah adat ( Tongkonan ) asli nenek moyang yang dipenuhi ukiran. Seni ukir merupakan salah satu budaya yang menonjol dalam masyarakat Toraja. Ukiran-ukiran Toraja lahir karena pergaulan rnanusia Toraja dan kaitaimya dengan alam lingkw1gannnya, sehingga merupakan simbol atau lambang kebangsawanan dalam masyarakat. Masyarakat Toraja tidak memiliki huruf sendiri, bahasa Torajajuga tidak mempunyai huruf sendiri, sehingga mereka mencoret-coret pada dindiug rumah mereka. Akan tetapi coretai1-coretan ukiran pada rumah dan lumbung padi adalah merupakan tanda simbol dan rnakna sesuatu. Disamping rnenggarnbrukan makna sesuatu, ukiran Toraja juga merupakan do' a untuk memiliki sesuatu. Penelitian ini memperlihatkan jenis dan macam, makna serta penerapan ragam bias Toraja pada interior hotel, hotel merupakan sarana akomodasi yang sangat peuting pada daerah pariwisata karena bertujuan untuk memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan dan meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata daerah. Hotel yang menjadi obyek penelitian ini adalah Hotel Marante Toraja Jenis penelitian adalah deskriptit: menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel-gejala atau tindakan. Populasi yang diteliti adalah interior Hotel Marante Toraja yang menerapkan ragam hias Toraja sedangkan sampeJ yang diambil adalah ruang yang paling banyak menerapkan ragam bias Toraja yaitu Lobby, Restoran dan Suite Cottage Hotel Marante Toraja. Metode pengambilan data adalal1 observasi, wawai1cara, dokmn entasi , alat ukur dat1 studi kepustakaan. Metode analisis datanya adalah deskriptif analitik dengan menguraikan data di lapangan kemudian dianalisa dengan analisis secara kualitatif Data yang terkumpul akan diuraikan dengan bertitik tolak pada data yang ada. Dari analisis data yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa ragm bias Toraja yang diterapkao pada Interior Hotel Marante Toraja ragam Golongan pertama (Goronto Passura), golongan kedua (Passura' Todolo), golongan ke tiga (Passura' Malolle), golongan keempat (Passura' Pa'barean), penerapannya ragam hias Toraja terdapat pada selurul1 elemenuya interior yaitu lantai, diuding, langit-langit, furniture maupun elemen estetis dengan mempertimbangkan makna ragam bias tersbut dan fungsi dari elemen yang akan diberi ragam hias. Pada penerapatmya kedalan elemen interior di hotel Marante Toraja makna ragam hias sebagai besar tidak berubah, sebagian kecil menjadi berubah makna karena hanya merupakan pemanis/elemen estetis semata. Penerapan bentuk ragam hias Toraja pada elemen-elemen interior Hotel Marante Toraja dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa jenis ragam hias pada sebuah elemen interior, merubah satu atau lebih dimensi-dimensinya, mengurangi sebagian dari volumenya atau menambah unsur-unsur tertentu kepada volumenya. Untuk menyederhanakan bentuk ragam hias dari penerapannya di dalam interior Hotel Marante cara yang dilakukan adalah dengan menyederhanakan wama-wamanya sehingga ketika dikombinasikan dengan ukirau yang laitmya menjadi lebih sederhana. Pada penerapannya ragam hias yang diterapkan pada interior Hotel Marante Toraja terjadi pengulangan, adapun cara pengulangan yang dilakukan yaitu : dalam satu cam radial atau konsentris terhadap sebuall titik dan berurutan dalam bentuk linear.

Actions (login required)

View Item