Kerajinan Sulaman Di Yayasan Amal Setia Kota Gadang Bukitinggi Sumatera Barat

Yanuarmi, Dini (2006) Kerajinan Sulaman Di Yayasan Amal Setia Kota Gadang Bukitinggi Sumatera Barat. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Dini Yanuarmi_2005_Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (40MB) | Request a copy
	Text Dini Yanuarmi_2005_BAB I.pdf Download (7MB)
	Text Dini Yanuarmi_2005_BAB V.pdf Download (2MB)

Abstract

Kerajinan sulaman di Yayasan Amai Setia, yang terletak di Koto Gadang Bukittinggi, merupakan budaya tradisional Minangkabau. Kerajinan yang sudah ada sejak abad ke-19 ini diwariskan secara turun-temurun, yang dicetuskan oleh seorang penggerak wanita Rky. Roehana Koeddoes. Semata-mata ditujukan untuk keahlian para wanita Koto Gadang khususnya, yang akhirnya berkembang ke daerah-daerah lain di Sumatera Barat. Kepandaian menyulam yang pada awalnya hanya untuk pengisi waktu senggang pada saat suami mereka bekerja, maupun para gadis yang hanya berdiam di rumah, akhirnya seiring perkembangan zaman kepandaian tersebut menjadi penyambung hidup sebagian besar masyarakat di Koto Gadang. Tidak saja para wanita, bahkan pria juga tidak sedikit yang bisa menyulam. Mengingat pekerjaan menyulam ini membutuhkan waktu yang lama, maka para anggota keluarga ikut membantu. Tidak heran Apabila anak-anak ada yang bisa menyulam. Hasil kerajinan sulam Koto Gadang yang sangat dikagumi adalah selendang bersulam suci caia (suji cair) dan kapalo samek (kepala peniti), dengan ragam hias rangkaian bunga dan daun. Perpaduan dalam penggunaan benang menjadikan kesan lebih hidup dan indah. Inilah yang membuat desa kecil ini terkenal tidak saja di dalam negeri bahkan sampai ke luar negeri.

Actions (login required)

View Item