Mariatul Sya'diah, Dewi (2006) Batik Yogyakarta : Kajian Perubahan Nilai- Nilai Tradisional Ke Nilai Modern. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Text
Dewi Mariatul Syadiah_2006_Full Teks.pdf Download (77MB) |
|
Text
Dewi Mariatul Syadiah_2006_BAB I.pdf Download (11MB) |
|
Text
Dewi Mariatul Syadiah_2006_BAB V.pdf Download (4MB) |
Abstract
Pesona kecantikan batik Yogyakarta terletak pada begitu banyaknya perubahan dari bentuk dan motif yang muncul dalam perbedaan zaman. Batik utama dikenal sebagai batik Keraton, memiliki motif kaya dalam pengaruh Hindu, seperti: pemujaan burung garuda, kesucian bunga teratai, naga, dan tiga unsur kehidupan. Keunikan yang secara inheren melekat pada wujud visual tersebut diaplikasikan pada banyak tatanan kehidupan sosial di Yogyakarta, termasuk dalam hal berbusana. Sedemikian mendalam nilai tatanan busana yang terkait erat dengan adat dan tata sopan santun orang Jawa, demikian juga dalam pemakaian kain batik sebagai simbol kebesaran yang penuh dengan nilai filosofis, menjadi semacam identitas kultural masyarakat Yogyakarta. Imbas dari globalisasi mentransformasikan batik Jogjakarta, tidak saja pada aspek material, proses produksi, bahkan nilai filosofisnya mengalami distorsi yang diasumsikan sebagai nilai kebaruan dalam kreativitasmencipta karya seni batik. Produksi pembuatan batik teknik cetak hasil rancangan komputer dengan variasi gambar dan kecerahan warna yang Semarak pada akhir-akhir ini telah menciptakan wajah batik gaya baru. Tidak saja simbol kebesaran yang mengalami perubahan, filosofis tidak lagi diperhatikan, dan batik Yogyakarta menjadi sekedar benda industri saja. Keberadaan industri tekstil bermotif batik tradisional, di satu sisi merupakan penunjang atas keberadaan dan pelestarian motif batik, dan menunjukkan bahwa Perubahan tersebut bukan suatu hal yang dipaksakan, melainkan atas kondisi sosial masyarakat Yogyakarta, setidaknya dari eksistensi batik tetap dapat dipertahankan. Akan tetapi perlu diperhatikan juga dari segi kehidupan industri batik tradisional, karena tekstil bermotif batik industrialisasi akan menjatuhkan harga batik tradisional, selain Mempercepat tingkat kejenuhan motif di mata konsumen. Oleh karena itu dalam upaya percepatan pengembangan kerajaan batik, kondisi ini merupakan persoalan yang harus diperhatikan, Sehingga dalam pembinaan dan pengembangan industri batik tradisional, baik motif maupun industri batiknya sendiri, diharapkan dapat terus maju bersama dan saling mendukung, karena Batik tidak hanya sekedar selembar tekstil dengan motif dan proses tertentu, tetapi merupakan khazanah hasil seni budaya bangsa Indonesia. Dengan kerangka pikir estetis, historis, dan etnografi diharap mampu melihat, membedah, dan menganalisis tingkat perubahan pada batik Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Department: | KODEPRODI90211#Kriya Seni | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | batik, perubahan, tradisional, modern | |||||||||
Subjects: | Kriya > Kriya Tekstil | |||||||||
Divisions: | Fakultas Seni Rupa > Jurusan Kriya > Kriya Tekstil | |||||||||
Depositing User: | Ida ID Sriwahjudewi | |||||||||
Date Deposited: | 22 Aug 2024 07:06 | |||||||||
Last Modified: | 24 Sep 2024 08:10 | |||||||||
URI: | http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/18523 |
Actions (login required)
View Item |