Pola Tata Letak Perabot Dan Aksebilitas Pada Rumah Tinggal Tuna Netra Di Yogyakarta

Waskito Putra, Wahyu (2012) Pola Tata Letak Perabot Dan Aksebilitas Pada Rumah Tinggal Tuna Netra Di Yogyakarta. Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

	Text Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (58MB) | Request a copy
	Text BAB I.pdf Download (7MB)
	Text BAB V.pdf Download (2MB)

Abstract

Rumah tinggal pada umumnya berfungsi sebagai tempat hunian dan berkumpul bersama keluaga, hal seperti itu juga dilakukan oleh penderita tuna netra. Dalam keluarga sudah sewajarnya saling bantu membantu antar anggota sutu dengan yang lain seperti makan, mandi, istirahat dan berkumpul bersama itu berlaku pada keluarga tuna netra. Tuna netra merupakan istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya tuna netra dibagi menjadi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa pengelihatan (low vision). Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pola tata letak perabot dan aksesibilitas rumah tinggal tunanetra yang berada di Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan dengan meninjau dari aspek asas aksesibilitas kemudahaan, kegunaan, keselamatan dan kemandirian pada rumah tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan sampel yang akan diambil menggunakan metode deskriftif. Populasi diambil dari seluruh rumah tinggal yang yang berada di seluruh kabupaten di Yogyakarta meliputi: Sleman, Kulonprogo, Gunung Kidul, Bantul dan Kota Madya Hasil yang diperoleh secara keseluruhan dalam penelitian ini menunjukkan pemilik rumah tinggal tuna netra di Yogyakarta sebagai panti pijat melakukan perubahan tata letak perabot dan sirkulasi yang sesuai dengan kebutuhan dari pemilik rumah, akan tetapi jika penempatan perabot yang memang tidak dapat di rubah maka pemilik rumah akan beradaptasi dengan lingkungan yang sudah ada . Hal tersebut dilakukan agar fungsi rumah tinggal yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pemilik rumah. Para pemilik tinggal tuna netra sebagai panti pijat cenderung mengabaikan nilai - nilai kelayakan dari sebuah hunian. baik dari segi kenyamanan dan keamanan bagi pemilik rumah karena yang menjadi prioritas utama bagi penghuni adalah klien yang datang untuk dipijat.

Actions (login required)

View Item