Hue dan Value Warna pada Film Mean Girls dalam Perspektif Feminisme

Ikia Carissa, Aivone (2025) Hue dan Value Warna pada Film Mean Girls dalam Perspektif Feminisme. Skripsi thesis, ISI Yogyakarta.

[img] Text
AIVONE IKIA CARISSA_2025_FULLTEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy
[img] Text
AIVONE IKIA CARISSA_2025_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
AIVONE IKIA CARISSA_2025_BAB V.pdf

Download (668kB)
[img] Text
AIVONE IKIA CARISSA_2025_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (146kB) | Request a copy
Official URL: https://lib.isi.ac.id/

Abstract

Kehadiran warna bukanlah hal yang baru dalam dunia film. Warna dapat digunakan sebagai alat atau simbol yang dapat menyampaikan pesan. Film Mean Girls menjadi salah satu film yang menggunakan warna sebagai simbol. Dalam film Mean Girls, warna pink digunakan secara berulang. Hal tersebut perlu untuk dikaji lebih dalam terlebih karena karakter dan ceritanya berpusat pada identitas, dalam hal ini perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana hue dan value warna diterapkan sebagai simbol dalam film Mean Girls. Data yang ada kemudian akan dianalisis menggunakan teori analisis isi. Guna mempertajam hasil analisis, data juga akan ditafsirkan melalui teori feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir untuk melihat, menandai, dan menafsirkan tanda, dalam hal ini atribut warna serta karakter perempuan di dalamnya. Dari analisis yang telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa film Mean Girls menggunakan warna untuk menciptakan kontras, harmoni, dan keseimbangan. Warna juga digunakan sebagai associative color dan menjadi simbol dari sosok Mean Girls. Penelitian juga menunjukkan bahwa sesuai dengan teori feminisme eksistensialis, penyebab subordinasi perempuan (perempuan sebagai gender kelas dua) masih terlihat. Hal tersebut ditunjukkan dari fakta, mitos, dan kehidupan perempuan. Adapun hubungan antara warna, film Mean Girls, dan feminisme eksistensialis mencakup mengenai warna pink yang digunakan sebagai simbol feminitas dari The Plastic atau sosok Mean Girls. Warna pink menjadi parodi feminitas yang sesuai seperti yang Beauvoir kemukakan mengenai bagaimana masyarakat mengondisikan perempuan untuk menjadi feminin. Hal tersebut sesuai dengan landasan teori feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir yakni “one is not born, but rather, becomes a woman” atau perempuan tidak dilahirkan sebagai perempuan tapi menjadi perempuan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Creators:
CreatorsNIM/NIP/NIDN/NIDK
Ikia Carissa, Aivonenim2012707024
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
ContributorWidyo Harsanto, Prayantonidn0011026307
ContributorWidyatmoko, FXnidn0010077504
Department: KODEPRODI002005#DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Uncontrolled Keywords: Mean Girls, warna, film, feminisme eksistensialis, Simone de Beauvoir
Subjects: Disain > Disain Komunikasi Visual
Divisions: Fakultas Seni Rupa > Jurusan Disain > Disain Komunikasi Visual
Depositing User: Aivone Ikia Carissa
Date Deposited: 04 Feb 2025 01:21
Last Modified: 04 Feb 2025 01:21
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/19308

Actions (login required)

View Item View Item