Metode Pembelajaran Tepak Kendang Jaipongan

Asep Saepudin, - (2015) Metode Pembelajaran Tepak Kendang Jaipongan. BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta. ISBN 978-979-8242-83-0

[img] Text
Metode Belajar Kendang.pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (24MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
Pages from Metode Belajar Kendang.pdf.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.isi.ac.id

Abstract

Kebutuhan terhadap waditra (instrumen) kendang jaipongan di berbagai daerah semakin lama makin meningkat, sedangkan metode pembelajaran tepak kendang jaipongan belum ada yang membuatnya. Oleh karena itu, sudah saatnya hadir sebuah tuntunan untuk mempelajari tepak kendang jaipongan. Berdasarkan hasil penelusuran pustaka, belum ada buku pembelajaran yang khusus untuk mempelajari kendang jaipongan. Tulisan-tulisan yang ada pada umumnya berupa diktat, skripsi, serta laporan penelitian yang membahas kendang secara umum belum menyentuh pada metode pembelajaran secara spesifik. Atas dasar kenyataan di atas, maka pembuatan buku metode pembelajaran kendang jaipongan perlu segera diwujudkan sebagai bahan pegangan bagi para mahasiswa di Perguruan Tinggi Seni di Indonesia. Kehadiran buku ini tidak bermaksud untuk membuat suatu penyeragaman, tetapi sebuah kegelisahan penulis untuk menyumbangkan sedikit pemikiran berdasarkan pengalaman mengajar selama ini. Mudah-mudahan menjadi motivasi bagi penulis lainnya untuk bersama-sama menyumbangkan pemikiran guna perkembangan kesenian yang kita cintai ini. Buku berjudul Metode Pembelajaran Tepak Kendang Jaipongan ini merupakan buku penuntun bagi pembaca yang hendak mempelajari kendang jaipongan. Lebih khusus lagi, buku ini dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan praktik karawitan Sunda. Pada awalnya, materi disusun untuk mengajar Mata Kuliah Praktik Karawitan Sunda (Praktik Karawitan Daerah Lain I) yang diajarkan di Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Atas dasar berbagai masukan, akhirnya isi materi semakin dilengkapi untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehingga bahan-bahan yang dibahas mengarah kepada kebutuhan pembelajaran. Buku ini dapat digunakan oleh mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah spesialisasi kendang jaipongan (mayor waditra kendang) dengan nama Mata Kuliah Teknik Instrumen Dasar I, Teknik Instrumen II, Teknik Instrumen III, Karawitan Daerah Lain, Praktik Iringan Tari Rakyat, atau Praktik Gamelan Sunda yang diajarkan di berbagai Perguruan Tinggi Seni di seluruh Indonesia. Maksud dan tujuan disusunnya buku ini untuk mengisi kekosongan bahan ajar kendang jaipongan, membuat metode baru dalam tepak kendang jaipongan, menambah referensi bagi para mahasiswa di Perguruan Tinggsi Seni, sarana penuntun bagi siapa saja yang ingin mempelajari kendang jaipongan, bekal bagi para mahasiswa untuk mempelajari kendang jaipongan khususnya dalam mata kuliah praktik karawitan Sunda, serta dapat digunakan sebagai bahan kuliah oleh dosen Jurusan Karawitan di ISBI Bandung, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Bali, serta ISI Padang Panjang. Kompetensi pembaca dalam memainkan kendang jaipongan merupakan tujuan utama dari buku ini. Oleh karena itu, bahan belajar beragam tepak kendang jaipongan disampaikan dengan metode yang telah disusun secara sistematis, disertai wawasan pengetahuan dan keahlian menabuhnya. Maka, tiap bahasan dalam bab dikembangkan dengan enam komponen, yaitu standar kompetensi, indikator, topik pembahasan, uraian materi, ringkasan, latihan, dan tugas. Pembahasan waditra kendang tersaji dalam dua bab berikut. Bab I menyajikan pembahasan kendang secara umum meliputi bentuk, ornamen, panakol, pelarasan, serta notasi kendang. Bab II membahas tentang jenis-jenis kendang sunda berdasarkan bahan, ukuran besar kecil, jenis kesenian serta kebutuhan garapan. Pembahasan tentang teknik dan metode belajar kendang disajikan mulai dari bab III sampai dengan bab V. Bab III membahas teknik menabuh kendang, meliputi posisi peletakkan kendang, cara duduk yang baik, teknik menabuh kendang, teknik ngidal (ngenca ngatuhu), serta cara pemeliharaan kendang. Bab IV membahas teknik membunyikan nada pada keempat bidang kendang yaitu bagian gedug, kumpyang, katipung, kutiplak, serta bunyi dua nada gabungan. Bab V membahas metode dasar untuk belajar kendang meliputi melatih kelenturan tangan, tengkepan kaki, belajar motif dasar kendang bagian atas satu nada, bagian atas dua nada, bagian bawah satu nada, bagian bawah dua nada, serta motif gabungan bagian atas dan bawah. Pada bab VI disajikan tentang ragam tepak kendang embat (irama) sawilet naék dua wilet, naekeun (menaikkan) dan nurunkeun (menurunkan), ngeureunkeun (memberhentikan), serta penjelasan tentang embat kendang jaipongan. Bab VII membahas tentang bentuk dan struktur tepak kendang jaipongan meliputi berbagai peristilahan dalam kendang jaipongan, struktur umum tepak kendang, bentuk tepak kendang jaipongan, dan struktur tepak kendang jaipongan. Aplikasi tentang praktik bermain kendang jaipongan disajikan mulai dari bab VIII sampai dengan bab XI. Bab VIII menyajikan aplikasi praktik tepak kendang jaipongan dalam berbagai ragam tepak yaitu dalam ragam tepak pangkat, pangjadi, bukaan, ngala, mincid serta ragam tepak ngeureunkeun. Bab IX menyajikan aplikasi merangkai beragam tepak kendang jaipongan dalam struktur pokok kendang jaipongan, pola dasar kendang jaipongan, serta merangkai pengulangan. Bab X dan XI mengaplikasikan tepak kendang jaipongan dalam lagu Seunggah sebagai lagu populer dalam karawitan Sunda. Bab XII pembahasan tentang unsurunsur pembentuk tepak kendang jaipongan yaitu memahami keterkaitan kendang jaipongan dengan unsur lain, pengetahuan notasi, pengetahuan tentang gamelan pélog salendro, pengetahuan tentang unsur musikal (laras, patet, surupan, embat, kempul, gong, dan kecrek), serta gending Lagu Seunggah. Itulah secara garis besar isi dari buku berjudul Metode Pembelajaran Tepak Kendang Jaipongan. Buku ini sebagai penuntun untuk mempelajari tepak kendang jaipongan mulai tingkat dasar sampai tingkat mahir, diuraikan secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Materi yang disajikan disusun secara berurut, mulai dari praktik termudah sampai yang rumit. Oleh karena itu, pembaca diharapkan mempelajarinya secara bertahap, bab per bab, bagian per bagian agar lebih mudah mempelajarinya, setelah selesai bab pertama, baru dapat melanjutkan ke bab berikutnya.

Item Type: Book
Creators:
CreatorsNIM
Asep Saepudin, -UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: musik, kendang
Subjects: Karawitan
Karya Dosen
Divisions: Fakultas Seni Pertunjukan > Jurusan Karawitan
Depositing User: agus tiawan AT
Date Deposited: 17 Jul 2017 08:40
Last Modified: 17 Jul 2017 08:40
URI: http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/2028

Actions (login required)

View Item View Item